Bantu Warga, Pegadaian Jateng Terima Gadai Gamelan, Traktor Sampai Pompa Air

- Nasabah Pegadaian Jateng DIY naik 9 persen dari tahun sebelumnya
- Pegadaian masih mengandalkan layanan gadai emas dengan 80-90% prosentase produk gadainya masih emas
- Pegadaian menerima barang gadai seperti gamelan, traktor, pompa air, HP, dan laptop dari berbagai lapisan masyarakat
Semarang, IDN Times - PT Pegadaian terus berusaha meningkatkan jumlah nasabahnya dengan mendekatkan diri ke sejumlah sektor industri kecil, sentra-sentra kebudayaan maupun areal pertanian di Jawa Tengah maupun DIY.
1. Nasabah Pegadaian Jateng DIY melonjak 9 persen

Kepala Departemen Business Support Pegadaian Jateng DIY, Tyas Sari Hidayat mengungkapkan, total nasabah baru Pegadaian di tahun ini bertambah sebesar 9 persen ketimbang tahun-tahun sebelumnya
"Nasabah baru kami naik 9 persen. Kalau dari tahun 2022 ke 2023 naik 10 persen. Dan karena bisnis kami ada pada emas maka pasti ada peningkatan (penjualan emas). Ini tentunya omzet kami juga naik 30 persen," tutur Tyas saat membuka sesi uji kompetensi wartawan (UKW) yang diinisiasi Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS) di Hotel Santika Premiere Semarang, Jalan Pandanaran, Rabu (18/6/2025).
2. Pegadaian masih andalkan layanan gadai emas

Tercatat saat ini Kanwil Pegadaian Jateng DIY punya 61 cabang. Lalu juga punya 423 outlet dan sebanyak 63 Co Olacation. Yang dimaksud Co Olacation ialah kantor bersama dengan BRI.
Sedangkan cabang Pegadaian sebarannya ada di Kota Tegal, Yogyakarta, Semarang, Pati, Purwokerto, Surakarta dan Tegal.
Di Jawa Tengah dan DIY, katanya pihaknya masih mengandalkan 80-90 persen layanan bisnis gadai. Bahkan barang gadai yang diterima Pegadaian didominasi produk emas.
"Di wilayah Jateng maupun DIY bisnis kami hampir 80-90 persen masih dominan bisnis gadai. Dan 85 persen prosentase produk gadainya masih emas," paparnya.
3. Terima gadai gamelan, traktor hingga HP

Lebih lanjut lagi, barang-barang yang kerap digadaikan masyarakat ke Pegadaian mulai dari telepon genggam, laptop, traktor, pompa air bahkan pihaknya pernah melayani gadai seperangkat gamelan dari pemain karawitan di Desa Bekonang, Kabupaten Sukoharjo.
Tyas mengatakan Pegadaian senantiasa menerima barang gadai dalam bentuk apapun untuk mendekatkan diri dengan semua lapisan masyarakat.
"Kami juga terima barang gadai seperti HP, laptop bagi daerah yang dekat sama lingkungan mahasiswa. Terus kami juga sering layani gadai dari barang-barang milik petani kayak traktor, pompa air. Itu utamanya dari wilayah Pegadaian yang dekat dengan pertanian. Termasuk dari area Solo cabang Bekonang Sukoharjo juga terima barang jaminan berupa seperangkat gamelan," papar Tyas.
4. Pelaku usaha sering gadaikan asetnya ke Pegadaian

Selama ini kegiatan gadai barang paling ramai ketika memasuki momen bulan puasa, perayaan Idulfitri atau Lebaran dan tahun ajaran baru.
Ketika bulan puasa tiba, masyarakat sering menggadaikan barangnya untuk kebutuhan modal berjualan takjil. Saat Idulfitri justru banyak pelaku usaha menggadaikan aset asetnya karena memerlukan sumber pendanaan baru untuk pembayaran THR karyawan.
Adapun ketika tahun ajaran baru seperti sekarang juga dimanfaatkan masyarakat untuk menggadaikan barang untuk mencari tambahan uang sebagai kebutuhan sekolah bagi anaknya.
"Jadi memang untuk layanan gadai momen yang ramai itu saat Ramadan. Misal untuk usaha dadakan kayak takjil. Lebaran untuk bayar THR. Ketiga saat Juni Juli seperti sekarang juga ramai untuk pembayaran anak sekolah. Khususnya untuk Jateng DIY karena dominan area pertanian maka saat musim panen juga ramai," ujar Tyas.