Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Naik! Ayam Ras, Telur, dan Cabai Merah Pemicu Inflasi di Jawa Tengah

Ilustrasi cabai merah (freepik.com/jcomp)
Ilustrasi cabai merah (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Inflasi Jawa Tengah naik 0,21 persen (m-t-m) karena kenaikan harga ayam ras, telur, dan cabai merah.
  • Harga emas perhiasan juga ikut memicu inflasi dengan naik 10,91 persen (m-t-m) pada September 2025.
  • Bank Indonesia mendorong transformasi digital melalui QRIS Jelajah Indonesia (QJI) Wilayah Jawa 2025 untuk memperluas pembayaran digital.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Inflasi Jawa Tengah pada September 2025 tercatat 0,21 persen (month-to-month/m-t-m) atau naik dibandingkan bulan sebelumnya (-0,10 persen; m-t-m). Meski demikian, angka itu tetap sama dengan inflasi nasional.

Secara tahunan, inflasi Jawa Tengah mencapai 2,65 persen (year-on-year/y-o-y), masih dalam rentang sasaran Bank Indonesia (BI) sebesar 2,5±1 persen.

1. Panen bikin bawang merah deflasi

Daging ayam (freepik.com/freepik)
Daging ayam (freepik.com/freepik)

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Andi Reina Sari H mengatakan, kondisi inflasi yang terkendali diklaim sebagai cerminan keberhasilan koordinasi antara pemerintah daerah, BI, dan stakeholder melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

“Ke depan, BI bersama TPID Jawa Tengah akan terus memperkuat koordinasi agar inflasi tetap terjaga sesuai target, terutama melalui program pengendalian pasokan dan distribusi komoditas,” katanya dilansir keterangan resmi, Jumat (3/10/2025).

Kenaikan inflasi, imbuhnya, terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,12 persen (m-t-m). Komoditas utama penyumbang inflasi adalah:

  • Daging ayam ras, seiring kenaikan harga pakan.
  • Telur ayam ras, akibat terbatasnya produksi karena percepatan afkir ayam.
  • Cabai merah, dipengaruhi berakhirnya puncak panen serta cuaca kurang kondusif.

Sebaliknya, bawang merah mengalami deflasi berkat panen raya di Brebes dan sentra produksi lain.

2. Harga emas bikin inflasi

idntimes.com
Moda transportasi handal, KAI juga ingatkan bahwa gunakan nomor layanan resmi yang terverifikasi, Sabtu (6/9/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Kelompok lain yang menyumbang inflasi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,08% (m-t-m). Hal itu didorong kenaikan harga emas perhiasan mengikuti tren harga emas dunia.

Menurut Trading Economics, harga emas global pada September 2025 naik 10,91 persen (m-t-m) atau 41,76 persen (y-o-y) akibat ketidakpastian global.

Sementara itu, tekanan inflasi tertahan oleh deflasi kelompok transportasi (-0,02 persen; m-t-m) berkat diskon tarif kereta api hingga 20 persen dalam rangka HUT ke-80 PT KAI.

Secara spasial, seluruh kota pantauan inflasi di Jawa Tengah mengalami kenaikan. Inflasi tertinggi terjadi di Cilacap (0,34 persen m-t-m), sedangkan terendah di Wonogiri (0,12 persen m-t-m).

3. Memperluas pembayaran digital

ilustrasi QRIS (freepik.com/freepik)
ilustrasi QRIS (freepik.com/freepik)

Selain menjaga stabilitas inflasi, BI juga gencar mendorong transformasi digital melalui QRIS Jelajah Indonesia (QJI) Wilayah Jawa 2025. Acara itu diadakan pada 2--4 Oktober 2025 di Magelang, Yogyakarta, Surakarta, dan Semarang.

QJI menghadirkan peserta dari berbagai latar belakang. Mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai, wirausaha, hingga kreator konten, yang tergabung dalam tim beranggotakan 2--3 orang.

Mereka menjalankan misi edukasi sistem pembayaran digital. Contohnya QRIS, BI-FAST, perlindungan konsumen, hingga CBP Rupiah, yang dikemas dalam kegiatan lapangan dan konten kreatif di media sosial.

“Dengan sinergi antara BI, pemerintah daerah, perbankan, dan komunitas, edukasi manfaat pembayaran digital bisa menjangkau lebih luas. QJI menjadi momentum memperkuat budaya digital sekaligus melestarikan budaya lokal,” kata Direktur Eksekutif BI Jawa Timur, Ibrahim.

4. Ada QRIS experience di Kota Lama Semarang

Lawang Sewu, Semarang (unsplash.com/Denissa Devy)
Lawang Sewu, Semarang (unsplash.com/Denissa Devy)

Untuk diketahui. hingga Agustus 2025, realisasi volume QRIS nasional mencapai 8,8 miliar transaksi atau 136,6 persen dari target 6,5 miliar transaksi. Jumlah pengguna mencapai 57,6 juta dan merchant 40,5 juta.

Pulau Jawa mendominasi dengan kontribusi 7,5 miliar transaksi (85 persen dari nasional), pengguna 39,5 juta, dan merchant 27,3 juta, mayoritas UMKM. DKI Jakarta tercatat sebagai kontributor terbesar dengan 6 juta pengguna dan 6,3 juta merchant.

Adapun, tujuh acara misi unik QJI tersebut di antaranya:

  1. QRIS Experience di Candi Borobudur.
  2. Edukasi elektronifikasi transportasi melalui Trans Jogja.
  3. Edukasi CBP Rupiah di Pasar Beringharjo Yogyakarta.
  4. Vlog kebudayaan di Kampung Kauman, Surakarta.
  5. Sosialisasi perlindungan konsumen di Dusun Semilir, Kabupaten Semarang.
  6. QRIS Experience retribusi digital di Kota Lama Semarang.
  7. Registrasi proxy address BI-FAST di Lawang Sewu.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Bank Mandiri Gelar Livin’ Fest 2025 di Semarang, Ada Promo Sembako Rp27

03 Okt 2025, 20:08 WIBNews