Pabrik Anoda Baterai di Kendal, Setahun Produksi 80 Ribu Ton
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kendal, IDN Times - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peresmian pabrik bahan anoda baterai litium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Rabu (7/8/2024).
Dalam pidatonya Jokowi mengatakan menghargai kecepatan pembangunan pabrik tahap pertama di KEK Kendal yang dibangun hanya dalam waktu 10 bulan pasca penandatanganan perjanjian kerja sama di Beijing, China, yang dilangsungkan pada Oktober 2023 silam.
"Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini, baru 10 bulan yang lalu kita tanda tangan tahu-tahu pabriknya sudah jadi, ini yang namanya kecepatan dan bolak-balik saya sampaikan, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat dan kita sekarang sudah menjadi negara yang cepat," ucap Jokowi dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (7/8/2024).
Nilai investasi pembangunan pabrik anoda baterai litium tahap 1 di Kendal ini sudah terealisasi sebesar 478 juta dolar AS dengan kapasitas produksi bahan anoda baterai 80 ribu ton per tahun. Dan BTR telah merampungkan pabrik tahap pertama di Kendal.
Editor’s picks
Setelah tahap I selesai kemudian akan dilanjutkan dengan tahap II, dan jika pembangunan telah selesai semuanya Indonesia diperkirakan akan menjadi produsen bahan anoda baterai litium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi 160.000 ton per tahun.
Diakui Jokowi untuk bahan industri anoda baterai sebagian masih diimpor yakni berupa natural graphite yang didatangkan dari Australia, kemudian litium juga masih mengimpor dari Australia. Sedangkan untuk pembuaatan artificial graphite menurutnya bahan bakunya diambil dari kilang Pertamina di Riau.
"Kita juga sudah ambil litiumnya dari Australia, tetapi untuk kobalt, mangan, nikelnya kita ada di Indonesia. Kalau nanti terintegrasi semuanya menjadi barang setengah jadi maupun batang jadi, kita akan menjadi pemasok masuk ke global supply chain," kata Jokowi.
"Di PT BTR ini sudah bisa memproduksi 80 ribu ton material anoda per tahunnya, yang ini kalau dijadikan ke mobil ini akan menjadi 1,5 juta mobil listrik sangat besar sekali. Apalagi kalau nanti ditambah dengan 80 ribu ton produksi di industri ini, berarti akan menjadi 3 juta mobil listrik per tahunnya. Sebuah jumlah yang sangat besar sehingga kita akan menjadi pemasok terbesar baik EV battery maupun kendaraan listriknya," tambah Jokowi.
Baca Juga: Luhut: Jokowi Letakkan Dasar Indonesia Jadi Negara Industri