APD Terbatas, RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang Sediakan Bilik Uji Swab
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Keterbatasan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 di rumah sakit terkadang masih menjadi kendala hingga sekarang. Mengatasi masalah tersebut Pemerintah Kota Semarang melalui RSUD KRMT Wongsonegoro berinovasi dengan menyediakan bilik uji swab atau COVID-19 swab booth.
1. Bilik uji swab bisa dimanfaatkan masyarakat umum yang memenuhi syarat
Bilik uji swab itu ditempatkan di Kantor Diklat Kota Semarang yang saat ini telah berubah menjadi tempat karantina bagi penderita COVID-19.
.Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro, dokter Susi Herawati mengatakan, terbatasnya APD bagi tenaga medis di rumah sakit, menjadi salah satu alasan menginisiasi bilik tes swab ini. Adapun, bilik sampling COVID-19 ini berfungsi untuk mengambil uji swab bagi masyarakat yang terduga terpapar virus corona.
''Kami desain khusus agar petugas pengambil sampel terlindungi dari paparan virus melalui droplet. Sekarang swab booth yang sudah ada ini juga dapat digunakan untuk melayani masyarakat umum yang telah memenuhi persyaratan memanfaatkannya," ungkapnya melalui keterangan resmi, Kamis (11/6).
Baca Juga: Pasar dan Mal Rawan COVID-19, Dinkes Jateng Targetkan Gelar 120 Ribu Tes Swab Sampai Juli
2. Melalui bilik uji swab petugas kesehatan dan pasien jadi lebih aman sekaligus mengurangi limbah medis
Editor’s picks
Keberadaan bilik uji swab tersebut diharapkan mampu meningkatkan penanganan COVID-19 menjadi lebih baik. "Penyedia perawatan kesehatan tidak memerlukan peralatan pelindung pribadi, karena mereka berdiri di dalam bilik dan mengambil sampel dari pasien yang menggunakan sarung tangan yang menonjol keluar,’’ jelas Susi.
Hingga sekarang Pemkot Semarang berupaya agar penanganan COVID-19 menjadi lebih baik. Sehingga, dapat memetakan penyebaran virus corona dengan lebih cepat.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, selain membantu petugas medis untuk lebih aman saat memeriksa banyak orang di tempat terbuka, dengan bilik uji swab harapannya mampu meningkatkan efisiensi pengujian.
"Dengan adanya bilik tes swab seperti ini, efisiensi pengujian jadi meningkat, lebih nyaman dan aman bagi petugas maupun pasien. Sebab, penggunaan bilik seperti ini dapat menghemat waktu pengambilan sampel serta mengurangi limbah medis," jelasnya.
3. Jumlah bilik uji swab akan diperbanyak untuk memetakan persebaran COVID-19
Sementara, imbuh dia, apabila bilik swab dapat berfungsi secara maksimal, ke depan harapannya bisa diperbanyak. Sehingga, diharapkan akan menghemat penggunaan APD terutama untuk pengambilan sampel saat melakukan test swab.
‘’Inovasi dalam pelayanan tes COVID-19 tersebut ini memang penting. Sebab dengan masifnya test secara massal yang dilakukan di Kota Semarang, kebutuhan APD diagnosis COVID-19 pun juga meningkat. Semoga dapat berfungsi secara maksimal, dan kedepannya akan banyak tersedia swab booth seperti ini di Kota Semarang, sehingga kita dapat dengan cepat memetakan persebaran COVID-19,’’ tandasnya.
Baca Juga: Swalayan ADA Fatmawati Jadi Klaster Baru COVID-19 di Semarang, Awas!