Pandemik COVID-19, Orang Miskin di Jateng Bertambah 139 Ribu Jiwa

Angka kemiskinan di Jawa Tengah melampaui Indonesia

Semarang, IDN Times - Pandemik COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan dan ekonomi. Secara sosial, penyebaran virus corona tersebut juga berimbas terhadap kenaikan jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah

1. Tingkat kemiskinan Jateng naik 0,43 persen

Pandemik COVID-19, Orang Miskin di Jateng Bertambah 139 Ribu JiwaANTARA/Rivan Awal Ringga

Berdasarkan survei kemiskinan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, garis kemiskinan per rumah tangga di Jateng pada September 2020 mencapai 1,8 juta per bulan per rumah tangga. Kondisi itu naik dibandingkan pada bulan Maret 2020 yang berada di angka 1,69 juta per bulan per rumah tangga.

Kepala BPS Jateng, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, tingkat kemiskinan di Jateng pada September 2020 naik 11,84 persen atau mengalami kenaikan sebesar 0,43 persen dibandingkan kondisi Maret 2020 yang berada di angka 11,41 persen.

Baca Juga: 4 Program Kolaborasi Akselerasi OJK Untuk Pemulihan Ekonomi Jateng

2. Pandemik COVID-19 berdampak pada penurunan pengeluaran orang miskin

Pandemik COVID-19, Orang Miskin di Jateng Bertambah 139 Ribu JiwaIlustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemudian, jika dibandingkan dengan September 2019, tingkat kemiskinan di provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo itu juga meningkat sebesar 1,26 persen yakni dari 10,58 persen menjadi 11,84 persen.

‘’Kenaikan ini tentunya menjadi tantangan tersendiri, karena dampak COVID-19 sudah menjalar ke semua lini kehidupan terutama pada penduduk miskin. Meskipun, penduduk miskin sudah mendapat bantuan sosial, tapi ternyata belum bisa menahan penurunan dari tingkat pengeluaran mereka,’’ katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (15/2/2021).

Untuk diketahui, orang miskin di Jateng pada September 2020 menjadi 4,12 juta jiwa, meningkat dibandingkan Maret 2020 sebanyak 3,98 juta jiwa. Dari perbandingan itu terjadi penambahan jumlah penduduk miskin di Jateng antara bulan Maret sampai September 2020 sebanyak 139,03 ribu jiwa.

3. Tingkat kemiskinan di perdesaan lebih tinggi banding perkotaan

Pandemik COVID-19, Orang Miskin di Jateng Bertambah 139 Ribu Jiwa(Ilustrasi keadaan warga miskin di Indonesia) ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Sentot menuturkan, berdasarkan survei BPS secara nasional pada bulan September 2020 seluruh provinsi mengalami kenaikan penduduk miskin. Adapun, kenaikan penduduk miskin tertinggi di Provinsi Banten yakni sebesar 0,71 persen. Sedangkan, kenaikan penduduk miskin di Provinsi Jateng telah melampaui angka nasional yaitu 0,43 persen dan nasional 0,41 persen.

‘’Secara absolute penduduk miskin di Indonesia naik 1,1 juta jiwa dan Jateng naik 139,03 ribu jiwa dari bulan Maret ke September 2020,’’ tuturnya.

Sementara itu, tingkat kemiskinan di perdesaan masih lebih tinggi daripada kemiskinan di perkotaan. Pada rentang waktu antara Maret sampai September 2020, kenaikan persentase di perkotaan lebih cepat, yaitu 0,48 persen sementara di perdesaan naik 0,40 persen.

Baca Juga: Kenaikan Harga Tempe Sumbang Inflasi Jateng di Angka 0,22 Persen 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya