Resah Virus Corona, Stok Masker dan Antiseptik di Semarang Langka  

Apotek kehabisan stok sejak Januari

Semarang, IDN Times - Dua orang warga Indonesia positif virus corona hal ini berdampak pada keresahan warga yang ingin terhindar dari virus tersebut. Mereka mendatangi sejumlah apotek dan toko alat kesehatan untuk berburu masker dan cairan antiseptik.

Pemandangan itu tampak di Toko Alat Kesehatan Daya Prima Kaligarang dan Apotek Kimia Farma Dr Sutomo Semarang, Selasa (3/3).

Baca Juga: Stok Masker di Kudus Ludes Diborong Warga, Harganya Juga Naik

1. Konsumen berburu masker dan antiseptik untuk berjaga-jaga

Resah Virus Corona, Stok Masker dan Antiseptik di Semarang Langka  Konsumen berburu masker di toko alat kesehatan di Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Salah satu konsumen, Rahman warga Banyumanik terlihat sibuk menghubungi seseorang melalui ponselnya. ‘’Saya disuruh bos saya untuk beli masker, tapi sampai sini ternyata stok habis,’’ ungkapnya saat ditemui di Toko Alat Kesehatan Daya Prima Kaligarang.

Menurut dia, si bos memintanya membeli masker untuk berjaga-jaga karena sering pergi ke luar negeri. ‘’Ya, setelah dengar kabar kalau sudah ada korban virus corona di Indonesia, maka bos saya langsung suruh saya beli masker untuk dia. Soalnya, bos saya sering pergi ke luar negeri, eh ternyata dimana-mana habis,’’ tuturnya.

Konsumen lain, Husein warga Gunungpati juga kecewa, karena sudah keliling apotek mencari masker dan cairan antiseptik, tapi stok juga tidak tersedia. ‘’Sudah keluar masuk tiga apotek, tapi hasilnya nihil. Stok masker dan antiseptik tidak ada,’’ katanya.

3. Terjadi peningkatan penjualan masker

Resah Virus Corona, Stok Masker dan Antiseptik di Semarang Langka  IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Sebelum ada pernyataan resmi dari Presiden tentang positif virus corona di Indonesia, di sejumlah apotek dan toko alat kesehatan terjadi peningkatan penjualan masker dan cairan antiseptik.

Supervisor Toko Alat Kesehatan Daya Prima, Dyah mengaku, sudah ada kenaikan permintaan sejak beredar isu virus corona di sejumlah negara. ‘’Sejak bulan Januari banyak konsumen yang mencari masker dan antiseptik,” ungkapnya.

3. Pembelian masker dibatasi

Resah Virus Corona, Stok Masker dan Antiseptik di Semarang Langka  IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Namun, dua minggu belakangan stok terus berkurang dan pihak toko alat kesehatan mulai membatasi penjualan. Kendati demikian, seiring peningkatan permintaan pihak toko tidak menaikkan harga.

‘’Pembatasan pembelian sudah mulai kami lakukan seminggu lalu saat stok mulai menipis. Mulai dari satu orang hanya boleh beli 3 boks hingga satu orang boleh beli 3 helai masker,’’ tutur Dyah.

Adapun, semua jenis masker pun laris manis mulai N95 seharga Rp 45.000/helai, 3 ply seharga Rp 50.000/boks, hingga 9004 seharga Rp 45.000/boks. Bahkan, antiseptik seharga Rp 25.000 per 250ml yang biasanya jarang dicari konsumen juga diburu saat virus corona merebak. ‘’Namun, kami tidak naikkan harga. Tidak tega, karena toko kami juga jadi jujugan konsumen. Kalau sekarang memang kami tidak juga karena stok kosong,’’ katanya.

4. Stok masker dan antiseptik kosong sejak Januari

Resah Virus Corona, Stok Masker dan Antiseptik di Semarang Langka  IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Ketidaktersediaan masker ini juga terjadi di Apotek Kimia Farma Dr Sutomo. Meski, konsumen datang silih berganti hendak membeli barang tersebut, tapi stok di apotek tersebut habis.

Apoteker Kimia Farma, Dimas mengatakan, stok kosong sudah sejak bulan Januari. Suplai pun juga tidak ada. ‘’Sempat ada paket traveling berisi masker dan minyak angin juga ludes dibeli konsumen,’’ katanya. 

Baca Juga: Dinkes Jateng: Waspada Corona Tak Mesti Kemana-mana Harus Pakai Masker

Topik:

  • Bandot Arywono
  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya