Sudah 12 Klaster COVID-19 di Boyolali, Didominasi Klaster Keluarga

Ada tambahan 2 klaster keluarga

Boyolali, IDN Times -  Klaster keluarga mendominasi penambahan kasus terkonfirmasi positif virus corona di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina menyebut ada 17 kasus tambahan yang terkonfirmasi COVID-19 selama dua hari terakhir, yang didominasi berasal dari klaster keluarga.

1. Kasus kumulatif COVID-19 di Boyolali tembus 1.158 orang

Sudah 12 Klaster COVID-19 di Boyolali, Didominasi Klaster KeluargaKasus re-infeksi yang membuat pasien meninggal pertama kali dilaporkan di Belanda. Ilustrasi (twitter.com/The Hill)

Ratri menjelaskan, dengan penambahan 17 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 itu, secara kumulatif ada 1.158 kasus positif virus corona di Kabupaten Boyolali. Pihaknya menyatakan sudah melakukan pelacakan kontak erat. Dari hasil pelacakan itu, diketahui kasus tersebut sudah menular ke anggota-anggota keluarga yang lainnya.

"Jadi 17 kasus itu, memunculkan 2 klaster keluarga yang baru," jelas Ratri.

2. Masih ada 88 orang yang dirawat akibat COVID-19

Sudah 12 Klaster COVID-19 di Boyolali, Didominasi Klaster KeluargaIlustrasi Keluarga. IDN Times/Mardya Shakti

Saat ini, lanjutnya, masih ada 10 klaster keluarga yang aktif dan bertambah 2 klaster baru dari klaster keluarga. Total sudah ada 12 klaster COVID-19 di Kabupaten Boyolali.

Adapun dari total 1.158 kasus terkonfirmasi positif virus corona, pasien yang masih dirawat berjumlah 88 kasus, yang melaksanakan isolasi mandiri 72 kasus, sudah sembuh 952 kasus dan meninggal dunia 46 kasus.

"Dengan data itu, kondisi di Boyolali untuk persentase kesembuhan sebesar sekitar 82 persen atau 952 kasus, sedangkan persentase kematian ada empat persen atau 46 kasus," kata Ratri melansir Antara, Selasa (3/11/2020).

Baca Juga: Kasus COVID-19 Semakin Melonjak, ASN Pemkab Boyolali Diminta WFH 

3. Masyarakat Boyolali diminta berhati-hati

Sudah 12 Klaster COVID-19 di Boyolali, Didominasi Klaster KeluargaIlustrasi sampel COVID-19. businessinsider.com

Menurutnya, berdasarkan indikator yang digunakan dalam penilaian COVID-19 atas status risiko wilayah, di Kabupaten Boyolali memiliki nilai 2,07 yang berarti berada pada zona risiko sedang atau zona oranye.

Meski demikian, pihaknya tetap meminta warga masyarakat Boyolali untuk lebih berhati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah adaptasi kebiasaan baru dengan pola hidup bersih.

Warga, lanjut Ratri, turut diminta tetap menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, jauhi kerumunan untuk mencegah dan mengendalikan penularan COVID-19. 

Baca Juga: Viral! Pria di Boyolali Bawa Jenazah Ibu Kandung Pakai Sepeda Motor

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya