COVID-19 Diprediksi Hilang Pada 10 Juni Asalkan Penuhi 2 Syarat Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Wabah virus Corona (COVID-19) diprediksi bakal berakhir pada 10 Juni 2020 nanti. Prediksi itu diungkapkan ahli matematika dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sutanto Sastroredja dengan melihat fenomena pandemi virus tersebut yang terjadi belakangan ini.
1. psycal distancing dan masa karantina harus dikerjakan dengan ketat
Sutanto mengungkapkan yang harus dilakukan saat ini adalah dengan konsisten melakukan hidup bersih atau physical distancing dan masa karantina yang ketat selama 100 hari ke depan.
"Jika perilaku hidup bersih dan karantina dilakukan dengan disiplin, maka COVID-19 di Indonesia atau pada 10 Juni akan berakhir," ujar Santoso dalam keterangan yang didapat IDN Times, Senin (20/4).
Baca Juga: Kontak Pasien Positif Virus Corona, 6 Tenaga Medis di Kudus Diisolasi
2. Ahli matematika ingatkan dampak terburuk dari virus Corona
Meski begitu, ia juga mengingatkan bahwa jika dua hal itu tak kunjung dilakukan oleh masyarakat Indonesia, maka nantinya akan jadi bumerang. Saat pandemi virus Corona bertahan lebih lama, katanya warga harus bersiap menghadapi kemungkinan yang terburuk.
Editor’s picks
"Ketika rencana aksi itu tidak ada maka bersiaplah menghadapi ini semakin lama. Langkah selanjutnya yang mesti diambil adalah penanganan berbasis desa. Khususnya penerapan jaring pengaman ekonomi, sosial," tutur Santoso lagi.
3. Ganjar dianggap orang yang cepat dan mau belajar
Pihaknya pun cukup mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang rutin berdiskusi dengan para ahli virus, ahli penyakit dalam, dokter gizi, para ulama dan ahli forensik dalam upaya meredam penularan virus Corona.
Ia bilang untuk menganalisis kemungkinan persebaran dan jangka waktunya, Ganjar tak segan mengundang ahli statistik.
"Itu kan bukan ilmu beliau tapi beliau sangat memahami. Beliau tidak segan tanya pada ilmuan, itu hal yang sangat istimewa. Saya juga belum melihat pemimpin daerah melakukan hal serupa," jelasnya.
Ia bilang perpaduan cara tradisional dan ilmu pengetahuan jadi jurus inti Ganjar Pranowo menangani COVID-19. Cara ini sangat ampuh dengan bukti angka pasien terkonfirmasi positif di Jateng lebih rendah daripada provinsi besar lain, juga yang sembuh lebih banyak dibanding yang meninggal.
Cara tradisional pertama yang Ganjar lakukan adalah dengan memberi pemahaman langsung kepada masyarakat secara door to door. Satu bulan sudah secara intens setiap hari Ganjar keliling bersepeda menemui masyarakat. Hal itu memiliki efektivitas yang tinggi dalam menerapkan langkah preventif.
"Ganjar sangat memahami data dan kerja teknis di lapangangan. Beliau orang yang cepat dan mau belajar. Termasuk bagaimana mengoperasikan PCR, VTM, Renagen dan lainnya beliau sangat paham. Dalam eksplorasi data beliau sangat paham," katanya.
Baca Juga: Semarang Zona Merah COVID-19, Ganjar Beri Kode ke Hendi Soal PSBB