Dubes Ukraina Pelajari Ramalan Jayabaya, Ganjar Terheran-heran

Ramalan Jayabaya terbukti ampuh

Semarang, IDN Times - Maharaja Jayabhaya yang menjadi Raja Kediri selama tahun 1135-1157 pernah membuat berbagai ramalan yang terbukti kebenarannya di masa depan. 

Saking sahihnya, ucapan Jayabhaya yang dikenal dengan sebutan Ramalan Jayabaya sampai sekarang telah terbukti kebenarannya. Tentunya yang paling fenomenal adalah Ramalan Jayabaya yang mengungkap nama pemimpin Bangsa Indonesia harus sesuai ejaan Notonegoro.

Kepopuleran Ramalan Jayabaya rupanya dipelajari oleh warga Republik Ukraina. Berada nun jauh di kawasan Eropa Timur, orang-orang Ukraina mempelajari Ramalan Jayabaya yang umumnya juga sering menjadi patokan hidup bagi warga Indonesia.

1. Dubes Ukraina Vasyl Hamianin baca Ramalan Jayabaya

Dubes Ukraina Pelajari Ramalan Jayabaya, Ganjar Terheran-heranDubes Ukraina Vasyl Hamianin antusias berbincang dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Vasyl Hamianin merupakan segelintir warga Ukraina yang belajar tentang Ramalan Jayabaya. Vasyl yang notabene saat ini menjadi Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menceritakan banyak hal mengenai Ramalan Jayabaya tatkala bersua dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di kantor Gubernuran, Jalan Pahlawan, Semarang, Jumat (3/12/2021).

"Di Ukraina, banyak buku tentang budaya dan sastra dari Indonesia. Saya pernah membaca Joyoboyo, Ronggowarsito dan buku-buku sejarah lainnya," ujar Vasyl.

Baca Juga: Ikut Borobudur Marathon, Ganjar Ngaku Kecapekan, Jalannya Sempoyongan

2. Dubes Ukraina cari tahu akar sejarah Bangsa Indonesia

Dubes Ukraina Pelajari Ramalan Jayabaya, Ganjar Terheran-heranDubes Ukraina Vasyl Hamianin menceritakan Ramalan Jayabaya kepada Ganjar. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Ia berkata warga Ukraina sudah tahu bahwa Jawa Tengah adalah jantung dan jiwa Indonesia. Vasyl sengaja datang ke Jawa Tengah lantaran kepengin mempelajari kebudayaan masyarakat Jawa yang ia anggap menjadi akar sejarah dari bangsa Indonesia. 

Menurutnya Garuda Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika diambil dari bahasa Jawa. Vasyl juga menyebut Sansekerta yang membuatnya sangat tertarik datang ke Jawa Tengah.

"Sangat penting untuk saya mengenal budaya Jawa Tengah. Saya baru sebulan di Indonesia, tidak tahu apapun tentang Indonesia. Jadi, saya mencari tahu akar dan pondasi untuk mengetahui Indonesia. Jika kita tahu, maka kita bisa menjadi teman, bisa bekerjasama demi kemakmuran dan kemajuan rakyat," jelasnya.

3. Dubes Ukraina: Kami punya pahlawan seperti Diponegoro

Dubes Ukraina Pelajari Ramalan Jayabaya, Ganjar Terheran-heranDubes Ukraina Vasyl menunjukan buku bahasa Jawa kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Tak cuma itu saja, katanya. Ia berkata Indonesia terkenal hebat karena mampu mempersatukan keragaman suku, agama, ras dan budaya dibawah Bhineka Tunggal Ika.

"Kami orang Ukraina juga hampir sama dengan Indonesia. Kami berjuang melawan penjajah sekitar 300 tahun. Kami punya pahlawan-pahlawan seperti Pangeran Diponegoro, Jenderal Sudirman dan lainnya. Kami juga punya banyak suku dan agama," imbuhnya.

4. Ganjar kagum dengan pengetahuan sejarah Dubes Ukraina

Dubes Ukraina Pelajari Ramalan Jayabaya, Ganjar Terheran-heranDubes Ukraina Vasyl Hamianin mengatupkan kedua telapak tangannya untuk memberi salam hormat kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Sontak pengetahuan Vasyl soal sejarah Indonesia membuat Ganjar kagum. Vasyl juga memberi Ganjar sebuah buku bahasa Jawa berjudul Poestakaradja Poerwa yang dibawa dari Ukraina.

Ganjar tak menyangka, pengetahuan akan budaya dan tradisi Indonesia begitu dipahami oleh masyarakat Ukraina. "Saya seumur-umur dapat kunjungan duta besar, baru kali ini merasa luar biasa. Dubes Ukraina cerita sangat paham Gadjah Mada, Diponegoro bahkan Ronggowarsito. Beliau ini hebat. Tidak hanya bicara kerjasama, namun ke nilai-nilai filosofis," bebernya.

5. Ganjar ajak kerjasama Ukraina yang sifatnya teknis

Dubes Ukraina Pelajari Ramalan Jayabaya, Ganjar Terheran-heranPeta Ukraina/GoogleMaps

Biasanya lanjut dia, jika ada kunjungan dubes, pembahasan berkaitan dengan hal-hal yang praktis. Tapi hari ini tidak, ia bersama Dubes Ukraina membahas tentang hal-hal bersifat filosofis yang bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara.

"Betapa nilai-nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika oleh masyarakat Ukraina dipahami sebagai sesuatu untuk bisa mempersatukan. Menurut saya sangat menarik. Ada beberapa hal yang sifatnya lebih teknis, terkait kerjasama akan kita tindaklanjuti di kemudian hari. Banyak potensi kerjasama yang bisa kita kerjakan," kata Ganjar.

Baca Juga: Resmi! UMP Jateng 2022 Rp1,8 Juta, Ganjar Alasan Laju Ekonomi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya