Hasil Swab Molor, 20 Warga Laporkan Dinkes Jateng ke Ombudsman

Warga lapor lewat japri dan dari medsos

Semarang, IDN Times - Penyediaan ruang isolasi COVID-19 yang overload serta persoalan hasil swab PCR selama ini sering dikeluhkan oleh masyarakat Jawa Tengah. Bahkan, lebih dari 20 warga memilih melaporkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng ke Ombudsman karena mengeluhkan hasil swab PCR yang selama ini sering molor. 

1. Warga lapor ke Ombudsman via japri maupun lewat akun medsos resmi

Hasil Swab Molor, 20 Warga Laporkan Dinkes Jateng ke OmbudsmanIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Kepala Perwakilan Ombudsman Jateng, Siti Farida mengungkapkan, sejak akhir Desember kemarin sampai sekarang warga yang mengeluhkan layanan swab PCR langsung dilaporkan kepada pihaknya melalui akun resmi di medsos maupun lewat japri kepada masing-masing petugas penyidik. 

"Secara umum keluhannya tidak cuma ke Dinkes. Tapi ada juga warga yang komplain terkait layanan rujukan pada pasien COVID-19, sehingga pihak Dinkes mesti memperbaiki monitoringnya secara khusus," kata Farida kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Selasa (19/1/2021).

Baca Juga: Ombudsman Temukan Uji Sampel Tes Swab COVID-19 di Jateng Terlalu Lama

2. Terdapat puluhan warga yang melaporkan kinerja Dinkes Jateng

Hasil Swab Molor, 20 Warga Laporkan Dinkes Jateng ke OmbudsmanIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Ia menyatakan laporan dari warga terkait pelayanan yang diberikan oleh Dinkes Jateng terus meningkat sejak awal pandemik COVID-19. Pada akhir Desember 2020 saja, katanya ada 20 lebih warga yang melaporkan kinerja Dinkes Jateng kepada Ombudsman. 

Keluhan yang paling sering dilaporkan warga berkaitan dengan ketersediaan tempat tidur di ruangan isolasi maupun ruang ICU khusus pasien COVID-19. 

3. Warga juga ngeluh hasil swab PCR yang kerap molor

Hasil Swab Molor, 20 Warga Laporkan Dinkes Jateng ke OmbudsmanIlustrasi swab test. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Tak cuma itu saja, warga juga mengeluh layanan isolasi mandiri yang diberikan Pemprov Jateng di 35 kabupaten/kota. "Saat kita cek ke akun resmi Ombudsman Jateng, banyak sekali warga yang melaporkan kinerja Dinkes sejak awal pandemik," ungkapnya.

Keluhan lainnya mengenai hasil swab PCR yang sering molor. Warga yang melaporkan kepada pihaknya mengaku hasil swab yang dikeluarkan oleh masing-masing laboratorium diluar batas waktu yang sudah ditentukan.

Pihaknya menyatakan sesuai aturan Kemenkes, hasil swab mestinya bisa diterbitkan maksimal 48 jam. "Tapi ketika ada anggota kami yang terpapar COVID-19, yang bersangkutan melakukan swab, ternyata hasilnya dikeluarkan lebih dari 48 jam," ujar Farida. 

4. Dinkes Jateng beralasan sampel COVID-19 yang diperiksa sekarang melonjak

Hasil Swab Molor, 20 Warga Laporkan Dinkes Jateng ke OmbudsmanKepala Ombudsman Jateng saat diskusi daring dengan Kepala Dinkes Jateng. Dok Humas Ombudsman Jateng

Saat Kepala Dinkes Jateng dikonfirmasi mengenai hal tersebut, ia mendapat laporan bahwa molornya hasil swab karena adanya lonjakan sampel yang diuji di laboratorium. "Itu yang menyebabkan tes PCR tidak sesuai dengan rencana awal. Ini tentu jadi tugas berat dari Dinkes Jateng. Terutama bagi laboratorium untuk mempercepat pemeriksaan sampel COVID-19," bebernya.

Pihaknya kini sedang berusaha mencegah resilient maladministrasi yang bisa saja terjadi dari persoalan tersebut. Pihaknya juga menjalin komunikasi dengan Dinkes Jateng. Jika keluhan warga tidak diperbaiki, maka nantinya akan diambil tindakan tegas yang bersifat kolektif.

Baca Juga: RS Rujukan COVID-19 Jateng Penuh, Ombudsman Koordinasi dengan PERSI

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya