Jelang Idul Adha, 88 Ternak Jateng Mati Terinfeksi PMK, 97 Pasar Hewan Ditutup

Cuma Purworejo yang bebas PMK

Semarang, IDN Times - Mendekati perayaan Idul Adha 2022, sebanyak 88 hewan ternak di Jawa Tengah ditemukan mati terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Aparat Ditrekrimsus Polda Jawa Tengah menyatakan hewan ternak yang mati terpaksa disembelih oleh pemiliknya untuk dimasak dan dijual ke sejumlah pasar. 

"Kita menemukan 289 ekor ternak yang dipastikan suspek PMK. Dan terdapat 88 ekor yang sudah mati. Kondisi sapi yang mati terkena penyakit tersebut lalu dipotong oleh pemiliknya. Lalu dagingnya ada yang dimasak dengan cara yang aman tapi ada juga dagingnya yang dijual," kata Direskrimsus Polda Jateng Kombes Pol Johanson Ronald Simamora saat ditemui di Lapangan Tembak Mako Brimob Pasadena Semarang, Selasa (14/6/2022). 

1. Polisi tutup puluhan pasar hewan

Jelang Idul Adha, 88 Ternak Jateng Mati Terinfeksi PMK, 97 Pasar Hewan DitutupDireskrimsus Polda Jateng Kombes Pol Johanson Ronald Simamora. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia menyatakan personelnya telah dikerahkan ke tiap sentra peternakan untuk memeriksa sampel sapi dan kambing. Bila ditemukan gejala yang mengarah pada PMK, katanya kandang ternaknya akan dilokalisir agar tidak terkontaminasi dengan manusia dan hewan lainnya. 

Selain itu, sejauh ini pihaknya juga telah menyisir ke 143 pasar hewan di 35 kabupaten/kota. Hasilnya sebanyak 97 lokasi pasar hewan yang harus ditutup.

"Dari 143 pasar hewan ada 97 sudah ditutup. Untuk saat ini tim Disperindag masing-masing daerah sudah lakukan vaksinasi bagi ternak yang akan dijual menjelang Idul Adha. Ada 18 juta ekor sapi yang akan diberikan vaksin," tambahnya. 

Baca Juga: Warga Jateng Boleh Sembelih Hewan Kurban yang Tertular PMK Gejala Berat

2. Sapi yang mati karena kembung malah dimasukan ke angka kasus PMK

Jelang Idul Adha, 88 Ternak Jateng Mati Terinfeksi PMK, 97 Pasar Hewan DitutupIlustrasi Peternakan Sapi Perah (IDN Times/Shemi)

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jawa Tengah, Agus Wariyanto membenarkan bahwa ada 88 ternak yang mati karena terinfeksi PMK. 

"Memang ada 88 ternak mati tapi karena sekarang lagi musimnya PMK, jadinya ya dimasukan ke kasus penularan PMK. Tapi sebenarnya ternak yang mati itu setelah diperiksa karena sakit kembung dan ditemukan parasit di dalam darahnya," akunya ketika dikontak IDN Times. 

3. Ternak yang tertular PMK mencapai 17.406 ekor

Jelang Idul Adha, 88 Ternak Jateng Mati Terinfeksi PMK, 97 Pasar Hewan DitutupKondisi sapi yang mengalami gejala penyakit mulut dan kuku. (Dok URC Disnak Keswan Jateng)

Dari data yang dihimpun dari Disnak Keswan Jateng, tercatat jumlah ternak yang tertular PMK sejak tanggal 30 Mei sampai 14 Juni 2022 mencapai 17.406 ekor. 

Dari jumlah itu ada 15.058 ternak yang menjalani pengobatan. Kemudian yang dinyatakan sembuh ada 13,5 persen atau sebanyak 2.354 ekor. Yang dipastikan positif PMK terdapat 289 ekor, yang dipotong 166 ekor dan ternak mati terdapat 88 ekor. 

Agus mengklaim saban hari ada 400 ternak yang tertular PMK di Jawa Tengah. "Temuannya rata-rata ada 400 ekor per hari yang kena PMK. Cuman ini kan jumlahnya sudah mulai berkurang. Kalau dulunya yang tertular 1.600 ekor per hari," bebernya. 

4. Purworejo satu-satunya daerah bebas PMK

Jelang Idul Adha, 88 Ternak Jateng Mati Terinfeksi PMK, 97 Pasar Hewan DitutupCegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, Polda Aceh perketat pengiriman ke pengiriman ke luar Aceh. (Dokumentasi Polda Aceh untuk IDN Times)

Agus juga menyampaikan kini hanya Kabupaten Purworejo yang dinyatakan masih terbebas dari penularan PMK. 

Untuk 34 kabupaten/kota lainnya sudah masuk zona penularan PMK yakni Kabupaten Klaten, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Rembang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Blora, Kabupaten Kudus, Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Kudus, Kabupaten Kebumen, Karanganyar, Kabupaten Jepara, Kota Salatiga, Kabupaten Magelang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kota Tegal, Kota Solo, Kabupaten Pati, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Temanggung, Kota Magelang. 

"Sekarang hanya satu daerah yang bebas yaitu Purworejo dan 32 daerah lainnya sudah ditemukan penularan PMK. Dua daerah statusnya terduga. Obat dari Kementan juga sudah dikirim. Nilainya sekitar Rp60 juta. Dalam waktu dekat kita akan mengadakan uji kompetensi juru sembelih halal (juleha) untuk persiapannya Idul Adha. Sekaligus kita sosialisasikan fatwa MUI yang menyebutkan ternak yang kena PMK gejala parah dan ringan boleh disembelih," ujar Agus. 

5. Keswan Jateng tetap pasok kebutuhan ternak ke Jabar dan Jakarta

Jelang Idul Adha, 88 Ternak Jateng Mati Terinfeksi PMK, 97 Pasar Hewan DitutupSapi kurban di PPU yang didatangkan dari Sulawesi (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Ia memastikan stok hewan ternak untuk kebutuhan Idul Adha masih surplus. Karena dari kebutuhan Idul Adha yang diprediksi mencapai 373 ribu ekor, jumlah stok yang ready saat ini sebanyak 400 ribu ekor.

"Ya jadi masih surplus. Makanya ternak yang sehat akan tetap dikirim ke Tasikmalaya Jawa Barat dan Jakarta untuk membantu mencukupi kebutuhan masyarakat setempat," tandasnya. 

Baca Juga: MUI Jateng Pastikan Hewan Kurban yang Kena PMK Halal Dikonsumsi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya