Kasus COVID-19 Melonjak, Ruang Isolasi RSUD Kudus Ditambah Dua Kali Lipat

Kudus, IDN Times - Pihak RSUD Loekmono Hadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menambah jumlah ruang isolasi perawatan COVID-19 menyusul lonjakan angka penularan kasus virus corona yang terjadi di wilayah tersebut.
1. Jumlah kasur di ruang isolasi RSUD Kudus ditambah dua kali lipat
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyebut, ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi COVID-19 di rumah sakit tersebut ditambah dua kali lipat dari kondisi normal. Hal itu dilakukan agar bisa menampung sejumlah warga yang kedapatan terinfeksi COVID-19 sejak beberapa hari terakhir.
"Untuk isolasi di RSUD Loekmono Hadi Kudus dinaikkan dua kali lipat tempat tidur dari sebelumnya, supaya terjadi relaksasi hunian," kata Yulianto saat memaparkan temuan kasus penularan COVID-19 melalui Zoom Meeting, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: Wonogiri Masuk Zona Merah, Dipicu Klaster Wisata yang Tak Terbendung
2. Pasien COVID-19 dari Karesidenan Pati dianjurkan dibawa ke RSUD Semarang
Lebih lanjut, ia kini telah membuat kebijakan dengan menyetop sementara proses limpahan pasien dari luar Kabupaten Kudus. Salah satunya seperti sejumlah rumah sakit dari eks Karesidenan Pati--seperti Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang--yang biasanya merujuk pasien COVID-19 ke Kudus. Untuk sementara waktu, pasien dari wilayah-wilayah tersebut dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang yang tingkat huniannya masih sedikit.
"Jadi bisa dikirim langsung ke RSUD Wongsonegoro Semarang masih banyak tingkat hunian pun sedikit, sehingga rumah sakit lini satu di Kudus terjadi relaksasi ya, agar tidak begitu padat," akunya.
3. Penularan COVID-19 juga merebak di Kendal, Sragen, dan Jepara
Editor’s picks
Ia pun mengatakan pasca-Lebaran, angka kasus COVID-19 juga terjadi di sejumlah daerah. Menurutnya, lonjakan penularan COVID-19 yang paling mencolok muncul di Kabupaten Jepara, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Sragen.
Di Kendal, katanya, penularan COVID-19 merebak di Lapas Kendal. Sedangan di Sragen, penularan COVID-19 mendominasi klaster rumah tangga.
Yulianto beralasan naiknya penularan COVID-19 karena dipicu adanya masa inkubasi selama 14 hari setelah perayaan Idul Fitri.
"Ya kita berharap mudah-mudahan bisa segera diatasi karena kerjasama antar kabupaten kota sudah bagus. Saya yakin itu bisa dilakukan asalkan dengan satu komitmen bersama," ujarnya.
4. Kepala Dinkes Jateng klaim angka kematian warga turun sedikit
Meski demikian, untuk saat ini, ia menyatakan angka kematian warga akibat terpapar COVID-19 ia anggap sudah menurun 0,05 persen.
"Case fatality rate-nya, bisa turunnya karena kasus barunya meningkat. Turun 0,05 persen. Jadi cuma sedikit kalau ketimbang kondisi pekan ke-20," pungkasnya.
Baca Juga: Kasus Virus Corona 8 Daerah di Jateng ini Melonjak, Kudus Terberat