Kurangi Kerumunan saat Penyembelihan, Sohibul Qurban di Jateng Bisa Video Call-an
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Sejumlah masyarakat yang ikut berkurban atau akrab disebut sohibul qurban saat ini diminta mengubah pola pikirnya saat merayakan Idul Adha 1442 Hijriyah besok.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Jawa Tengah menganjurkan supaya para sohibul qurban bisa menggunakan aplikasi video call saat bertransaksi membeli hewan maupun ketika menyaksikan proses penyembelihan di lingkungan rumahnya.
1. Disnakeswan minta sohibul qurban nonton penyembelihan lewat video call
Kepala Disnakeswan Jateng, Lalu Muhammad Syafriadi mengaku dengan memakai video call, setiap sohibul qurban bisa mengurangi kerumunan di lokasi penyembelihan.
"Caranya kita gak usah susah-susah datengin lokasinya. Para sohibul qurban ini kita minta supaya memberi contoh mengurangi kerumunan. Dia cukup video call aja sama panitia kurbannya, minta tolong pas hewannya disembelih sekalian divideoin. Saya rasa ini cara-cara yang manjur buat mencegah risiko penularan COVID-19 saat Idul Adha," ujar Lalu kepada IDN Times, Senin (19/7/2021).
Baca Juga: Jagal Hewan Kurban di RPH Penggaron Semarang Harus Swab
2. Sohibul qurban harus ubah pola pikir untuk cegah penularan Corona Delta
Editor’s picks
Ia mengatakan pola pikir umat Muslim harus mulai diubah supaya penyembelihan hewan kurban tetap mengutamakan protokol kesehatan termasuk mewajibkan panitia memakai masker, bersarung tangan, rutin mencuci tangan dan mencegah kerumunan massa.
Ada baiknya, kata Lalu proses penyembelihan hewan kurban dilakukan di rumah pemotongan hewan supaya masyarakat tidak berduyun-duyun menunggu penyembelihan rampung.
"Kita imbau sohibul kurban menyerahkan pemotongan hewannya di tempat RPH. Atau bisa juga diserahkan ke lokasi penyembelihan ternak. Ini akan jadi cara baru untuk merayakan Idul Adha tahun ini. Dengan begitu, kita bisa mengubah cara pandang untuk mencegah penularan COVID-19. Memang dengan sebaran virus Corona varian Delta yang semakin tidak terbendung, berbagai inovasi mesti kita lakukan. Supaya orang-orang yang kita sayangi tetap terjaga kesehatannya," ujarnya.
3. Penjual hewan kurban harus berani jualan online
Disamping itu, supaya sohibul kurban tetap bisa berkurban, maka para penjual hewan kurban pada H-1 diminta menggencarkan promosi penjualan lewat media sosial.
Dengan menjual sapi, kambing atau domba kurban via online, katanya setidaknya mampu mendongkrak minat masyarakat untuk tetap berkurban di masa pandemik.
"Dan penjual hewan kurban harus berani berinovasi berjualan online. Bahkan kalau bisa juga melayani penyembelihan sekalian. Karena saya lihat sekarang minat masyaraka (untuk berkurban) tetap tinggi tapi pembelinya jadi terbatas. Lapak yang jual hewan kurban berkurang banyak karena kena imbas penyekatan di jalan raya," katanya.
Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, MUI: Pemerintah Harus Siapkan BLT