Satu PDP di Salatiga Meninggal, Dimakamkan Tanpa Protokol COVID-19

Pasien positif tambah lagi

Salatiga, IDN Times - Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Corona di Salatiga dinyatakan meninggal dunia, pada Senin (20/4). Saat prosesi pemakaman, jenazah PDP yang dirahasiakan identitasnya tersebut dimasukan ke liang lahat tanpa menggunakan protokol kesehatan.

1. Hasil tes swab, satu PDP yang meninggal negatif Corona

Satu PDP di Salatiga Meninggal, Dimakamkan Tanpa Protokol COVID-19(Ilustrasi makam) IDN Times/Vanny El Rahman

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto mengatakan tindakan yang diambil saat pemakaman itu karena dari hasil test swab yang dilakukan tim medis, jenazah PDP dinyatakan negatif virus Corona.

Menurutnya tes swab dikerjakan dua kali. Dalam tahapan tersebut, ia mengklaim semua hasilnya negatif. "Sudah menjalani tes swab dua kali, pada Senin dan Selasa pekan lalu. Hasilnya negatif. Tetapi si pasien ternyata meninggal dunia hari ini pukul 05.00," akunya.

Baca Juga: Petugas Jasa Kurir Dicegat Wali Kota Salatiga yang Lakukan Patroli

2. Wali Kota Salatiga: pemakamannya tidak usah pakai protokol kesehatan

Satu PDP di Salatiga Meninggal, Dimakamkan Tanpa Protokol COVID-19Wali Kota Salatiga Yuliyanto. IDN Times/Fariz Fardianto

Ia bilang satu PDP itu berjenis kelamin laki-laki. Usianya sekitar 51 tahun.  Yuliyanto menjelaskan si pasien menjalani perawatan intensif sejak Minggu (12/4) kemarin. 

"Dari berbagai pertimbangan kita, akhirnya diputuskan tidak usah pakai protokol pemulasaran jenazah dari Kemenkes. Cukup dilakukan pemakaman biasa saja," terangnya.

3. Pasien positif Corona tambah satu. Diharapkan pasien bisa jujur

Satu PDP di Salatiga Meninggal, Dimakamkan Tanpa Protokol COVID-19Dokumen Pribadi Penulis

Sedangkan Kepala Dinkes Salatiga, Siti Zuraida jumlah pasien positif Corona di wilayahnya saat ini terdapat empat orang. 

Satu pasien positif terdeteksi lagi yang merupakan anak-anak. Si pasien memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dan luar pulau pada bulan Maret bersama sang ayah.

Dari hasil tracing, si pasien juga sempat kontak langsung dengan 20 orang. "Ini bisa dikatakan lonjakan Orang Tanpa Gejala (OTG) paling banyak, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan juga rapid test," tambahnya.

Ia berharap si pasien harus jujur dan terbuka tentang riwayat penyakitnya untuk memutus rantai persebaran wabah Corona di Salatiga.

Baca Juga: Hasil Ketahuan Hitungan Jam, Uji Lab Virus Corona di B2P2VRP Salatiga 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya