Suka Bikin Ribut, Gembong Narkoba di Semarang Dimasukkan Sel Isolasi

Semarang, IDN Times - Sejumlah narapidana kasus narkoba yang kerap memicu kerusuhan di Lapas Kelas IA Kedungpane Semarang bakal dijebloskan ke dalam sel isolasi. Di lapas tersebut kini disediakan sel yang dirancang khusus dengan teralis-teralis besi yang menjulang tinggi, agar dapat ditempati para narapidana kasus narkoba.
1. Sel risiko tinggi bakal dipakai mengurung napi narkoba
Humas Lapas Kelas IA Kedungpane, Fajar Sodiq mengungkapkan kamar sel isolasi yang ia sebut sebagai blok risiko tinggi dibangun di dalam lapasnya untuk mengisolasi narapidana narkoba yang terkena beragam kasus indisipliner.
"Blok resiko tinggi ini ditempati napi narkoba, mas apalagi sekarang kasus narkoba terkena masa pidana tinggi diatas 5 tahun penjara," kata Fajar kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Sabtu (8/5/2021).
Baca Juga: Geger! Ratusan Pil Penenang Riklona Diselundupkan di Lapas Kedungpane
2. Pihak lapas mendata napi-napi yang bermasalah
Lebih lanjut, ia menyampaikan saat ini kamar-kamar di lokasi blok risiko tinggi sudah dibuat sedemikian rupa sehingga narapidana narkoba tidak bisa lagi berkomunikasi dengan orang luar.
Narapidana yang mendekam di blok resiko tinggi juga dipastikan tak akan dijenguk keluarganya serta ruang geraknya dibatasi.
Editor’s picks
"Data napinya sedang kita kumpulkan, lagi di-asessment kebutuhan dulu untuk penempatan. Tapi tahap awal asessment bagi napi yang melakukan pelanggaran tata tertib selama menghuni Lapas Kedungpane," terang Fajar.
3. Blok resiko khusus dipasangi metal detector, CCTV, dan pendeteksi sinyal HP
Terpisah, Kepala Lapas Kedungpane, Supriyanto proses pengawasan bagi narapidana di sel blok khusus lebih diperketat. Salah satunya melakukan penguatan sistem dengan memasang kamera pengintai atau CCTV, membatasi interaksi dengan narapidana lainnya, memasang alat metal detector, mengoptimalkan alat detector sinyal telepon seluler serta sejumlah peralatan khusus lainnya.
"Ini sejalan dengan revitalisasi lapas dimana narapidana ditempatkan berdasarkan jenis dan tingkat risikonya. Kita optimalkan bangunan sel isolasi yang lama. Soalnya kalau membangun blok yang baru waktunya cukup lama dan butuh anggaran besar," akunya.
4. Gembong narkoba dipastikan menempati sel isolasi
Menurut Supriyanto, panempatan narapidana kategori high risk akan melibatkan anggota Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) dan mempertimbangkan hasil sidang internal.
"Di blok resiko tinggi memang akan diisi orang-orang yang kita anggap potensial membangun jaringan. Maka dari itu kita bersama-sama menjaga Lapas Kedungpane supaya terbebas dari narkoba. Kita tingkatkan kerjasama dengan anggota kepolisian dan BNN," tukasnya.
Baca Juga: Kunjungi Semarang, Wamenkumham Dipameri Roti Buatan Napi Kedungpane