Tanggul Jebol Asetnya Lamicitra, Pelindo Minta Semua Pabrik Ikut Menambal

Semarang, IDN Times - PT Pelindo sebagai pengelola kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang masih berusaha menutup tanggul yang jebol di pabrik PT Lamicitra Nusantara Tbk. Regional Head 3 Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki mengaku, penutupan tanggul yang jebol hanya bisa dikerjakan dengan menggunakan karung pasir.
"Sekarang fokus kita lagi usahakan menutup tanggul yang jebol. Kita sudah bantu 3.600 karung pasir. Nantinya, pihak Lamicitra juga akan membantu memasok ribuan karung pasir tambahan," kata Ardhy kepada wartawan di dermaga pos satu Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (25/5/2022).
1. Pelindo gak sanggup tutup tanggul secara permanen
Walau begitu, pihaknya memastikan belum bisa menutup tanggul yang jebol secara permanen karena membutuhkan koordinasi yang lama dengan para pemilik pabrik. Apalagi tanggul yang jebol merupakan aset dari pabrik PT Lamicitra Nusantara Tbk.
"Pengerjaan permanen akan dibicarakan bersama-sama. Lokasinya kan ada di Lamicitra. Jadi sementara ini kita tutup lubangnya dulu. Dan sudah separuh lebih yang tertutup," bebernya.
Baca Juga: Tanggul Jebol di Pelabuhan Tanjung Emas Ditutup dengan Karung Pasir
2. Pelindo juga minta bantuan BBWS
Ia menuturkan, semua pemilik pabrik di Pelabuhan Tanjung Emas juga diajak rembukan agar dapat bergotong royong membantu menanggulangi banjir yang sudah terjadi dua hari terakhir.
Sejauh ini, Ardhy mengklaim sudah mengoperasikan 56 pompa dengan kapasitas debit mencapai 800 liter per detik. Untuk mempercepat penambalan tanggul yang jebol, ia menyatakan juga sudah meminta bantuan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas.
"Kita libatkan juga dari petugas BBWS, KSOP dan tambahan tenaga ahli dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di di Tanjung Emas. Kita harus gotong royong biar airnya cepat surut. Sehingga kalau airnya surut makan bisa di-manage. Tapi kalau airnya tetap masuk maka jadi sulit dikendalikan," ungkapnya.
3. Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas tersendat
Editor’s picks
Disinggung soal kerugian yang muncul akibat banjir besar yang melanda Pelabuhan Tanjung Emas, ia berdalih masih dihitung ulang bersama pihak-pihak terkait.
"Untuk kerugiannya berapa banyak, sekarang masih dihitung ulang," akunya.
Ardhy mengaku, aktivitas bongkar buat peti kemas di pelabuhannya masih terganggu sampai Rabu (25/5/2022). Selain masih muncul banjir dengan ketinggian bervariasi, banjir juga menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Coaster Semarang tersendat.
4. Tanggul yang jebol sepanjang 20 meter
Kepala KSOP Tanjung Emas Semarang, M Tohir menyebutkan, tanggul yang jebol di PT Lamicitra Nusantara Tbk sepanjang 20 meter. Tanggul yang jebol tersebut kini sebagian ditimbun memakai 3.600 karung pasir.
"Yang jebol sepanjang 20 meter di Lamicitra sekarang dalam proses penimbunan karung pasir. Tadi dilakukan 3.600 karung. Levelnya sudah di atas air. Dan di sana pekerja dikoordinir oleh Kapolsek Pelabuhan Tanjung Emas dan tim teknis pelabuhan," ujar Tohir.
5. Semua perusahaan harus berkontribusi
Ia telah memerintahkan kepada pengelola pabrik PT Lamicitra Nusantara Tbk untuk aktif ikut memperbaiki tanggul yang jebol.
"Untuk titik-titik penambalannya kita minta pabrik Lamicitra dan semua perusahaan ikut berkontribusi. Jadi target kita hari ini (Rabu (25/5/2022)) bisa tertutup rapat (tanggulnya)," pungkasnya.
Baca Juga: Lemas Terjebak Banjir di Tanjung Emas Semarang, 1 Wanita Dievakuasi