Terungkap! Insentif Tenaga Kesehatan di Jateng Baru Cair 10 Persen

Dinkes ngaku masih hitung ulang

Semarang, IDN Times - Sejumlah rumah sakit di Jawa Tengah saat ini telah menerima pencairan dana intensif bagi para tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien COVID-19. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng Yulianto Prabowo mengungkapkan bonus untuk penanganan pasien COVID-19 saat ini sudah diterima oleh sebagian perawat di RS Tlogorejo Semarang.

"Pengajuan intensif nakes yang sudah cair itu salah satunya diberikan oleh RS Tlogorejo. Tapi sebagian besar kabupaten dan kota pengajuan bonusnya sudah dikirim ke pusat. Cuma kita belum bisa sampaikan berapa banyak jumlah orangnya yang nanti bisa menerima bonus," kata Yulianto, Kamis (2/7). 

1. Dinkes Jateng ngaku pemberian bonus Nakes masih diseleksi lagi

Terungkap! Insentif Tenaga Kesehatan di Jateng Baru Cair 10 PersenIlustrasi Uang, Investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia mengaku kini masih berupaya menyeleksi para penerima bonus penanganan COVID-19. Ia mengklaim tak bisa sembarangan mencairkan dana COVID-19 tanpa patokan yang jelas.

"Untuk bonus yang sumbernya dari dana COVID-19 masih akan diseleksi lagi. Soalnya kita juga mempertimbangkan jumlah pasiennya juga. Kalau seorang dokter menangani pasiennya hanya satu, maka ada perhitungan lainnya. Gak bisa disamaratakan dong," ungkapnya. 

Baca Juga: Pengajuan Insentif Nakes di Solo Belum Juga Cair, Ini Kata Kepala DKK 

2. Pencairan bonus nakes masih dihitung dari angka indeks oleh Dinkes di daerah

Terungkap! Insentif Tenaga Kesehatan di Jateng Baru Cair 10 PersenIlustrasi. Novrianti Gandini, salah satu perawat di RSPP Jakarta (Dok.pribadi)

Pencairan bonus bagi para nakes, katanya juga merujuk pada angka-angka indeks yang dihitung oleh tim gabungan dari Dinkes kabupaten/kota, provinsi dan Kemenkes.

Meski begitu, diakuinya bahwa bonus yang sudah dicairkan untuk nakes di Jateng masih sekitar 10 persen. Untuk nominal nilainya, ia menegaskan masih dirahasiakan.

"Jadi memang ada itung-itungan indeks tersendiri yang kita pertimbangkan. Nah, untuk nilainya, besarannya belum bisa dipastikan. Untuk yang suda cair baru 10 persen dari total nakes yang mengajukan," kilahnya.

3. PPNI temukan bonus nakes lambat karena terbagi dua alur

Terungkap! Insentif Tenaga Kesehatan di Jateng Baru Cair 10 PersenIlustrasi. IDN Times/M Faiz Syafar

Sedangkan, Edy Wuryanto, Ketua PPNI Jateng, mengaku sudah mendapat informasi bahwa pemberian bonus bagi nakes terkesan lambat lantaran proses pencairannya terbagi dua. Yakni lewat Kemenkes dan Kemenkeu.

Dari Kemenkeu, dana COVID-19 yang diperuntukan bagi nakes mencapai Rp3,7 triliun. Sementara dana COVID-19 yang dipegang Kemenkes berjumlah Rp1,9 triliun.

"Ternyata ada dua alur yang menghambat selama ini. Karena dana dari Kemenkeu langsung diturunkan ke Pemda. Kalau yang dari Kemenkes itu ditujukan buat rumah sakit dengan layanan bawah vertikal. Termasuk laboratorium dan sebagainya," kata Edy.

4. Ketua PPNI Jateng: Dana COVID-19 juga dipotong oleh Gugus Covid

Terungkap! Insentif Tenaga Kesehatan di Jateng Baru Cair 10 PersenIlustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Hambatan lain muncul dari mekanisme penghitungan beban kerja tiap nakes. Edy menyampaikan bonus harus diajukan dulu ke dinas kabupaten kota. Lalu diverifikasi ulang oleh bupati dan walikota.

Proses verifikasi dilihat dari beban kerja tiap nakes di ruang ICU, ruang isolasi dan non penanganan COVID-19. "Padahal jumlah nakes yang melayani kan banyak banget. Kita dapat infonya kalau dana COVID-19 dari Kemenkeu gak cukup buat ngasih bonus ke nakes. Belum lagi dipotong sama tim Gugus Covid. Itulah sebabnya yang membuat bosnus perawat jadi sangat kecil," tandasnya.

Baca Juga: Pencairan Insentif Lambat, Perawat di Jateng Cuma Dapat Rp800 Ribu

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya