Uskup Agung Semarang Masih Batasi Ibadah, Misa Online Dua Kali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko mengatakan sampai saat ini masih berusaha memutus mata rantai penularan virus Corona (COVID-19) di lingkungan gereja Katolik di wilayahnya.
1. Romo Rubi: Kami perpanjang lagi pembatasan ibadah umat Katolik
Romo Rubi, sapaan akrabnya menjelaskan belum ada persiapan untuk melakukan upaya new normal sesuai aba-aba Menteri Kesehatan (Menkes).
"Kami perpanjang lagi pembatasan peribadatan sambil menunggu perkembangan. Kami mengikuti kebijakan pemerintah, kalau ada kebijakan baru kami tentu akan mendukung," ujar Romo Rubi dalam keterangan yang didapat IDN Times, Kamis (28/5).
Baca Juga: Uskup Agung Semarang Perpanjang Penghentian Ibadah di Gereja Katolik
2. Pembatasan ibadah misa masih berlaku per 1 Juni
Saat menerima kunjungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Romo Rubi menekankan pembatasan ibadah misa bagi umat Katolik masih diperpanjang selama ada virus Corona.
Editor’s picks
Ia bilang ibadah misa masih dibatasi hingga 31 Mei nanti. Kendati demikian, ia yang menganggap karena situasinya belum pasti, maka pembatasan ibadah tetap dilakukan lagi mulai 1 Juni nanti.
Aturan itu, katanya berlaku hingga batas yang belum ditentukan. Ia pun menyampaikan ibadah misa selama pandemik dilakukan dua kali saban pagi dan sore hari.
Semua prosesi ibadahnya diganti via online dari live streaming YouTube. "Selama ini kami melaksanakan ibadah secara live streaming. Kami laksanakan dua kali sehari, pagi dan sore," terangnya.
Bila nantinya ada kebijakan baru, ujarnya maka pihaknya berjanji akan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Mulai mengatur jarak saat beribadah, menyediakan tempat cuci tangan dan wajib memakai masker.
3. Ganjar klaim new normal harus diuji coba biar warga tak kaget
Sedangkan Gubernur Ganjar Pranowo mengklaim nantinya new normal akan diujicobakan dulu di beberapa gereja dan sekolah-sekolah. Ini, menurutnya supaya warga Jateng tidak kaget dengan pola new normal.
"Uji coba untuk normal baru ini penting dilakukan agar masyarakat tidak kaget. Mereka akan siap dan mengerti dengan kondisi yang harus dilakukan," tutur Ganjar.
Baca Juga: 3 Saran Uskup Agung Semarang untuk Umat Katolik, Waspada Virus Corona