Uskup Agung Semarang Perpanjang Penghentian Ibadah di Gereja Katolik

Umat Katolik diminta bersabar

Semarang, IDN Times - Pandemi virus Corona (COVID-19) yang semakin meluas membuat Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko memperpanjang aturan peniadaan ibadah dan pembinaan umat di gereja Katolik hingga 30 April mendatang.

Romo Rubi, sapaan akrabnya, sesuai instruksi yang ia buat dalam Surat Gembala Keuskupan Agung Semarang Nomor 0332/A/X/20-13, maka aktivitas ibadah dan pembinaan umat di gereja dihentikan.

1. Ibadah di gereja dihentikan untuk melindungi keselamatan umat

Uskup Agung Semarang Perpanjang Penghentian Ibadah di Gereja KatolikKeuskupan Agung Semarang Imbau umat gelar Paskah di rumah. Dok Humas Keuskupan Agung Semarang

Romo Rubi menjelaskan penghentian ibadah di gereja semata untuk melindungi keselamatan umat dan masyarakat. 

"Mengingat masifnya penyebaran virus corona dan hal itu membahayakan umat dan masyarakat, maka Uskup selaku otoritas tertinggi sebuah wilayah gerejani di suatu daerah tertentu, mengeluarkan istruksinya yang semangat dasarnya adalah cinta kasih," katanya dalam keterangan yang didapat IDN Times, Sabtu (11/4).

Baca Juga: Umat Katolik Ikuti Misa Paskah via Online, Sedih Tidak Bisa ke Gereja

2. Penghentian aktivitas ibadah di gereja diperpanjang hingga akhir April

Uskup Agung Semarang Perpanjang Penghentian Ibadah di Gereja KatolikAnak sekolah minggu HKBP Banda Aceh melaksanakan ibadah Jumat Agung dari rumah dengan menggunakan panduan daring yang disiapkan oleh pihak gereja di Banda Aceh, Aceh, Jumat (10/4/2020)

Pihaknya menekankan bila keputusan tersebut saat ini diperpanjang karena virus Corona belum berakhir. Romo Rubi menyampaikan penghentian ibadah di gereja diperpanjang sampai 30 April 2020 atau sampai ada informasi selanjutnya.

Dampak dari keputusan memperpanjang masa darurat peribadat ialah misa harian, misa mingguan, misa ujud, baik di Gereja, kapel maupun lingkungan ditiadakan. 

"Imbas yang paling menyedihkan adalah rangkaian perayaan Pekan Suci yang dirayakan umat Katolik untuk mengenangkan peristiwa hidup Yesus Kristus harus dilaksanakan di rumah masing-masing," jelasnya.

3. Umat Katolik diajak merenungi Jumat Agung. Terutama berani bersabar

Uskup Agung Semarang Perpanjang Penghentian Ibadah di Gereja KatolikSejumlah umat dan confreria mengarak patung Mater Dolorosa (Bunda Maria) yang akan ditakhtakan di Katedral Reinha Rosari, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (2/4). Jumat Agung pada Pekan Suci Semana Santa diperingati umat Katolik setempat dan para peziarah dengan menggelar berbagai peribadatan dan prosesi perarakan. (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)

Pastor Gereja Paroki Santa Theresia Bongsari, Romo Didik Eduardus Cahyono mengimbau umat Katolik untuk merenungi misa Jumat Agung dengan berani menanggung salib di tengah merebaknya virus Corona. Umat Katolik juga harus bersabar menjaga kesehatan diri dan orang lain.

"Saling bekerja sama menanggung situasi berat saat ini dan membangun solidaritas bersama masyarakat. Tentunya hal itu membutuhkan pengorbanan. Maka mari kita berkorban kesenangan dan kepentingan pribadi kita agar wabah virus Corona segera mereda,".

Pihak gereja juga selalu mengimbau umatnya untuk memperhatikan instruksi para medis, aparatur pemerintahan dan keamanan. Masyarakat perlu disiplin untuk menjaga kebersihan, menjaga kesehatan pribadi dan peduli pada kesehatan orang lain.

"Salah satu yang harus kita lakukan jaga jarak, memakai masker bila beraktivitas penting di luar rumah dan sebisa mungkin beraktivitas secara aman di rumah saja," tandasnya.

Baca Juga: Umat Katolik Diimbau Tak Mudik, Uskup Minta Perayaan Paskah via Online

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya