Desa Energi Berdikari Pertamina, Petani Boyolali Kembangkan Biogas

Bisa menghemat ratusan ribu setiap bulan

Kelompok Tani Ternak JSN Cengkir Gading di Dukuh Padokan, Desa Sawahan, Ngemplak, Kabupaten Boyolali menjadi salah satu program Desa Energi Berdikari binaan dari PT Pertamina Patra Niaga DPPU Adi Soemarmo, Boyolali.

Dimana kelompok tani ternak di desa tersebut berhasil mengolah kotoran sapi menjadi biogas yang digunakan sebagai bahan bakar memasak. Hal ini sebagai upaya PT Pertamina (Persero) meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus mendorong kemandirian energi desa berbasis energi ramah lingkungan.

Ubah kotoran sapi jadi biogas

Desa Energi Berdikari Pertamina, Petani Boyolali Kembangkan BiogasPeternak sapi di Desa Sawahan, Boyolali menunjukkan limbah organik. IDNTimes/Larasati Rey

Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan program tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar lokasi operasi Pertamina, khususnya Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Sumarmo yang berada di Kabupaten Boyolali.

Pertamina bersama kelompok ternak sapi tersebut telah mengembangkan inovasi energi baru terbarukan (EBT) dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai biogas untuk bahan bakar memasak.

“Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kami ingin menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat yang ada di sekitar lokasi operasi kami sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan dan ekonominya, salah satunya kepada kelompok tani ternak yang kami bina melalui program CSR,” katanya, Selasa (8/11/2022).

Brasto mengatakan sebelumnya bahan bakar biogas hanya dioperasikan di lokasi peternakan saja, namun saat ini habis biogas tersebut bisa dirasakan oleh warga sekitar peternakan.

“Kami memberikan pelatihan bagaimana biogas yang dihasilkan dapat dimasukkan ke dalam suatu wadah agar bisa digunakan di rumah masing-masing untuk memasak, yaitu dengan memanfaatkan bekas ban mobil truk yang tidak terpakai,” katanya.

Meningkatkan ekonomi warga sekitar

Desa Energi Berdikari Pertamina, Petani Boyolali Kembangkan BiogasKelompok Tani Ternak JSN Cengkir Gading, Boyolali yang gunakan biogas. (IDN Times/Larasati Rey)

Selain memberikan dampak perbaikan kualitas lingkungan, menurut Brasto, pemanfaatan bahan bakar biogas tersebut juga mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Sala satunya berkurangnya intensitas pembelian bahan tabung gas yang biasanya digunakan sehari-hari.

“Selain bahan bakar yang lebih ramah lingkungan juga menciptakan penghematan biaya kebutuhan rumah tangga yang semula dibutuhkan untuk membeli bahan bakar untuk memasak,” jelasnya.

Wujudkan komitmen ESG dan kontribusi terhadap SDG's

Desa Energi Berdikari Pertamina, Petani Boyolali Kembangkan BiogasArea Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho. (IDN Times/Larasati Rey)

Brasto menambahkan, upaya yang dijalankan dalam program ini untuk menghadirkan energi bersih dan peningkatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan merupakan wujud dari penerapan komitmen ESG (Environment, Social, Governance) yang dijalankan Pertamina.

“Selain itu program ini juga ikut berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya pada poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), poin 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan), poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim),” ungkapnya.

Bisa menghemat ratusan ribu setiap bulan.

Desa Energi Berdikari Pertamina, Petani Boyolali Kembangkan BiogasKelompok Tani Ternak JSN Cengkir Gading, Boyolali yang gunakan biogas. (Dok/PT Pertamina Patra Niaga)

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani JSN Cengkir Gading, Suranto menjelaskan, dalam kurun waktu satu terakhir kelompoknya mampu memperoleh penghematan dari penggunaan biogas untuk kebutuhan operasional peternakan setidaknya Rp 144 ribu setiap bulan.

“Ke depan setidaknya 42 anggota kelompok kami akan mulai memanfaatkan biogas ini untuk kebutuhan di rumah tangga kami masing-masing,” jelasnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Pertamina dalam mengembangkan inovasi biogas di peternakannya.

“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Pertamina atas pelatihan dan bantuan yang kami terima, dengan ini kami dapat menerima tambahan pendapatan melalui penghematan bahan bakar, tidak hanya untuk operasional peternakan tapi juga untuk rumah tangga kami masing-masing,” tutup Suranto.

Baca Juga: Kisah Para Perwira Energi, Kawal Avtur Sampai Tuntas Antar Pesawat Terbang hingga Tinggal Landas

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya