Harga Ikan di Tegal Terjun Bebas, Nelayan Bingung Apa Penyebabnya

Harga mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 5.000

Tegal, IDN Times - Perekonomian Indonesia pada sektor kelautan di awal tahun 2020 nampaknya tengah dibombardir masalah. Setelah diterpa cuaca buruk hingga polemik Natuna, kini muncul kembali harga ikan mengalami terjun bebas di Kota Tegal, Jawa Tengah.

Baca Juga: Ombak Besar 2 Meter, Seminggu Nelayan di Tegal Tak Berani Melaut

1. Harga ikan turun setelah Lebaran 2019

Harga Ikan di Tegal Terjun Bebas, Nelayan Bingung Apa PenyebabnyaIDN Times/ Muchammad Haikal

Pelaku usaha hingga pemilik kapal di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Tegalsari menyebut, jatuhnya harga ikan berlangsung sejak bulan Juni 2019 lalu. Hampir separuh lebih, harga-harga ikan mengalami penurunan yang signifikan.

Saat ditanya penyebabnya, para pelaku usaha sektor kelautan ini mengaku kebingungan. Mereka yang telah ditata secara hulu, belum bisa merasakan dampak positif di hilir. Terlebih, jumlah kapal penangkap ikan jenis kursin kian menurun pasca penataan besar-besaran.

“Setelah Lebaran persis, harganya terjun bebas semua. Sebabnya karena apa kita juga keder,” kata salah satu pemilik kapal, Haryanto, Sabtu (4/1) kemarin.

2. Hasil tangkapan cukup bagus

Harga Ikan di Tegal Terjun Bebas, Nelayan Bingung Apa PenyebabnyaIDN Times/ Muchammad Haikal

Dijelaskan dia, hasil tangkapan ikan pada pertengahan tahun lalu dapat dikatakan cukup bagus. Namun demikian, tidak dibarengi dengan baiknya harga di pasaran. Terlebih untuk saat ini, harga ikan-ikan kian merosot, meski sebagian besar para pemilik kapal banyak yang mengistirahatkan kapalnya.

“Kapal-kapal banyak yang bersandar. Hasil tangkapan terakhir sebelum istirahat karena cuaca buruk juga tetap sama seperti sebelumnya. Bahkan bisa dikatakan harga ikan semakin menurun,” keluhnya.

3. Harga turun, minat pembeli sepi

Harga Ikan di Tegal Terjun Bebas, Nelayan Bingung Apa PenyebabnyaIDN Times/ Muchammad Haikal

Kondisi menurunnya harga ikan, dibarengi pula dengan sepinya minat beli konsumen di pasaran. Hal ini dibenarkan penjual ikan di TPI Tegalsari, Gunaryo, Minggu (5/1) sore. Dia berharap, pemerintah dapat melakukan langkah antisipasi di sektor hilir.

Para pemilik usaha hingga pemilik kapal berharap ada penataan di hulu dan hilir, dengan demikian, perekonomian laut dapat berjalan seiring sejalan.

“Percuma saja jika kemarin hulunya dioprak-oprak, tetapi hilirnya tidak ada yang mengatur. Buatlah semacam Bulog yang mengendalikan beras. Kalau di perikanan dan kelautan apa gitu,” harapnya.

Baca Juga: Tanggul TPAS Kota Tegal Jebol, Ratusan Ikan Tambak Mati Mendadak

4. Penjual ikan untung sedikit

Harga Ikan di Tegal Terjun Bebas, Nelayan Bingung Apa PenyebabnyaIDN Times/ Muchammad Haikal

Hal senada dikatakan pedagang ikan lainnya, Sairoh warga Jalan Blanak, Kelurahan Tegalsari. Dengan terus menurunya harga ikan, membuat pedagang tak berani mengambil langkah gegabah. Meski harus mendapat keuntungan sedikit, mereka tetap akan bertahan menghidupkan perekonomian TPI Tegal.

“Mau tidak mau ya dijalani, biar kata sedikit yang penting bisa buat hidup,” katanya.

Adapun harga ikan yang mengalami penurunan yakni, ikan banyar dari harga semula Rp 24.000 per kilogram, kini menjadi Rp 14.000. Kemudian ikan layang turun dari Rp 15.000 menjadi Rp 7.000 per kilogram dan ikan siro dari Rp 11.000 per kilo menjadi Rp 5.000-Rp 6.000.

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya