Warga Purbalingga Kena Demam Berdarah, 2 Jam di RS Terus Meninggal

Keluarga mengira hanya demam batuk pilek biasa

Purbalingga, IDN Times - Sebanyak 12 warga Desa Kutasari, Kecamatan Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah terserang demam berdarah (DB). Satu di antara 12 orang itu telah meninggal dunia.

Baca Juga: Kenali Gejala Awal DBD dan Cara Mencegah Demam Berdarah Dengan Enam M

1. Diketahui setelah satu orang meninggal dunia

Warga Purbalingga Kena Demam Berdarah, 2 Jam di RS Terus MeninggalDok. Puskesmas Kutasari

Kasus DB di Kutasari diketahui setelah Dwi Nur Fauzi (18) meninggal pada Minggu (23/2). Dwi terlambat ditangani sehingga kondisinya terus memburuk.

"Dia hanya dua jam di rumah sakit, setelah itu meninggal," kata Kadus 5 Desa Kutasari, Mutohar.

Ia menambahkan dari hasi uji laboratorium terhadap sampel darah, Dwi positif terjangkit DB. Rumah sakit kemudian berkoordinasi dengan Puskesamas Kutasari untuk melakukan pencegahan sekaligus pemberantasan.

"Setelah itu, dari Puskesmas dan desa melakukan pemberantasan sarang nyamuk," ujarnya.

2. Ditemukan banyak sarang nyamuk di sekitar tempat tinggal korban

Warga Purbalingga Kena Demam Berdarah, 2 Jam di RS Terus MeninggalDok. Puskesmas Kutasari

Dari kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), petugas menemukan banyak tempurung kelapa yang terbelah dua di pekarangan warga. Tempurung-tempurung yang sudah terbelah dua itu menampung air, yang kemudian menjadi sarang nyamuk aedes aegypti.

"Hari Jumat (28/2) akan di-fogging," terang Mutohar.

Sulastri, ibu Dwi, juga sempat dibawa ke rumah sakit karena terserang DB. Namun ia pulang ke rumah usai dirawat pada Rabu(26/2) malam.

3. Keluarga mengira hanya sakit demam biasa

Warga Purbalingga Kena Demam Berdarah, 2 Jam di RS Terus Meninggalremediesforme.com

Sulastri menceritakan bagaimana Dwi terserang DB. Pada Senin pekan lalu, Dwi mengalami demam disertai batuk dan pilek. Mengira hanya sakit demam biasa, Sulastri kemudian membawa Dwi ke dokter praktik keesokan harinya.

"Dwi sudah tidak mau makan, saya paksa makan tapi tetap tidak mau," aku sulatri.

Pada hari berikutnya, panas tubuhnya tak kunjung turun. Ia kemudian membawa Dwi ke bidan desa.

"Dikasih obat lagi. Tapi Dwi tidak mau makan," terangnya.

4. Dwi meninggal setelah 2 jam di rumah sakit

Warga Purbalingga Kena Demam Berdarah, 2 Jam di RS Terus MeninggalIDN Times/Sukma Shakti

Hingga Minggu (22/2) pukul 11.30 WIB, Dwi akhirnya dibawa ke rumah sakit. Dwi langsung diinfus dan juga diambil sampel darahnya.

"Setelah diinfus nafasnya tambah cepet, megap-megap. Terus dipasangi alat bantu pernafasan," imbuhnya.

Dua jam kemudian dokter mengabarkan Dwi meninggal dunia. Dwi kemudian dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

5. PSN dan fogging akan dilakukan di wilayah Dwi tinggal

Warga Purbalingga Kena Demam Berdarah, 2 Jam di RS Terus MeninggalPengasapan alias fogging di Desa Tulung, Kecamatan Tulung, Kabupaten Madiun. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Pihak Puskesmas menyatakan Dwi semestinya ditangani fasilitas kesehatan yang dilengkapi laboratorium. Dengan demikian, penyakit DB yang ia diidap bisa terdeteksi dan ditangani secara tepat.

Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono meminta Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi setelah kasus DB terdeteksi.

Ia juga meminta PSN  dan pengasapan dilaksanakan di kecamatan dan desa tempat Dwi tinggal.

"Musyawarah pra fogging sudah dilakukan, tinggal nanti dilaksanakan," papar Hanung.

Baca Juga: 7 Makanan dan Minuman Sehat untuk Atasi Demam Berdarah

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya