Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Allianz Ungkap Fakta ISPA jadi Klaim Tertinggi Nasabah, Ini Cara Membedakan dan Menanganinya

Ilustrasi gangguan pernapasan (freepik.com/8photo)
Intinya sih...
  • ISPA menjadi klaim tertinggi nasabah Allianz Indonesia sepanjang 2024
  • Penyebab ISPA bisa virus atau bakteri, penanganannya berbeda sesuai penyebabnya
  • Allianz mendorong telekonsultasi dan berbagi langkah pencegahan ISPA kepada nasabah

Semarang, IDN Times - Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ternyata menjadi penyakit yang paling sering diklaim oleh nasabah Allianz Indonesia sepanjang 2024. Tercatat lebih dari 30 ribu kasus klaim masuk terkait penyakit pernapasan ini, menjadikan ISPA sebagai perhatian utama perusahaan dalam upaya edukasi dan peningkatan layanan kesehatan masyarakat.

1. Virus dan bakteri penyebab ISPA

ilustrasi seseorang terkena ISPA (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi seseorang terkena ISPA (pexels.com/Polina Tankilevitch)

ISPA bisa disebabkan oleh dua faktor utama, infeksi virus dan infeksi bakteri. Keduanya memunculkan gejala yang mirip, namun penanganannya bisa sangat berbeda. Salah penanganan justru dapat memperparah kondisi pasien.

"Gejala akibat virus umumnya lebih ringan, seperti batuk berdahak bening dan tidak disertai demam. Sementara jika disebabkan oleh bakteri, gejalanya lebih berat—batuk berdahak kuning atau kehijauan, disertai demam tinggi dan berlangsung lebih lama," jelas Head of Claim Cashless, Credentialing, Payment, and Data Analytics Allianz Life Indonesia, dr. Tubagus Argie F. S. Sunartadirdja dilansir keterangan resmi, Minggu (22/6/2025).

2. Bisa komplikasi jika terlambat penanganannya

ilustrasi sakit karena daya tahan tubuh lemah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi sakit karena daya tahan tubuh lemah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Argie menegaskan pentingnya penanganan yang sesuai penyebab. ISPA karena virus umumnya tidak memerlukan antibiotik, cukup dengan istirahat, konsumsi air, obat pereda gejala, serta dukungan vitamin C dan D.

"Biasanya sembuh dalam tiga sampai tujuh hari jika daya tahan tubuh baik," tambahnya.

Namun jika disebabkan oleh bakteri, pasien perlu mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter hingga habis. Keterlambatan penanganan bisa memicu komplikasi serius. Jika muncul gejala seperti demam tinggi, batuk berdahak pekat, atau sesak napas, disarankan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Allianz, imbuhnya, mendorong nasabah memanfaatkan layanan telekonsultasi untuk penanganan cepat dan tepat. Layanan ini mempermudah akses konsultasi medis sejak munculnya gejala, menghindari kondisi makin parah.

3. Panduan pencegahan ISPA

Ilustrasi ISPA. IDN Times/ istimewa
Ilustrasi ISPA. IDN Times/ istimewa

Untuk mencegah ISPA, Argie membagikan sejumlah langkah pencegahan:

  • Jaga kualitas udara dan ventilasi rumah

  • Bersihkan AC dan filter udara secara berkala

  • Cek kualitas udara sebelum beraktivitas

  • Gunakan masker jika udara buruk

  • Hindari asap rokok dan ruangan tertutup

  • Terapkan pola hidup sehat dan bersih

  • Rutin olahraga dan berjemur pagi

  • Konsumsi makanan bergizi dan vitamin

"Polusi memang sulit dihindari, tapi kita bisa mengurangi dampaknya dengan langkah preventif. Dengan pemahaman yang tepat, kita bisa lebih siap dan tangguh menghadapi tantangan kesehatan seperti ISPA," kata Argie.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us