Ekonomi Jateng Melambat di Bawah 5 Persen di Triwulan III/2024

- Perekonomian Jawa Tengah tumbuh di bawah 5 persen, dengan industri pengolahan sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi.
- PDRB Jateng triwulan III/2024 mencapai Rp459.046,35 miliar, dengan pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan.
- Ekonomi Jateng tumbuh 1,05 persen secara triwulanan dibandingkan triwulan sebelumnya, didorong oleh industri pengolahan dan konsumsi rumah tangga.
Semarang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa perekonomian di Provinsi Jawa Tengah melambat di bawah 5 persen atau hanya tumbuh 4,93 persen pada triwulan III/2024 (y-o-y). Adapun, industri pengolahan masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi di Jateng.
1. Perekonomian Jateng tumbuh 4,93 persen

Perekonomian Jateng pada triwulan 3/2024 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp459.046,35 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp291.550,89 miliar.
Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, perekonomian Jateng pada triwulan III/2024 tumbuh positif, yaitu sebesar 4,93 persen secara tahunan. Capaian pada triwulan ini sama jika dibandingkan triwulan III/2023 yang juga tumbuh sebesar 4,93 persen.
‘’Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha administrasi
pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, yaitu sebesar 10,23 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi dicatat oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) yaitu sebesar 16,29 persen,’’ ungkapnya, Selasa (5/11/2024).
2. Realisasi pengadaan semen meningkat

Sedangkan, jika dibandingkan dengan kinerja pada triwulan II/2024, ekonomi Jateng pada triwulan III-2024 tumbuh sebesar 1,05 persen secara triwulanan.
Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh sebagian besar lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi yang tumbuh sebesar 9,72 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi terjadi pada komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 7,87 persen.
‘’Pertumbuhan triwulanan ini disebabkan oleh realisasi pengadaan semen di Jateng meningkat pada triwulan III dibandingkan triwulan II. kemudian, realisasi APBD untuk belanja modal mengalami kenaikan,’’ katanya.
3. Kontribusi industri pengolahan sebesar 1,27 persen

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jateng secara kumulatif sampai dengan Triwulan III-2024 sebesar 4,94 persen.
Endang menerangkan, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan III/2024 ini didukung oleh industri pengolahan sebesar 1,27 persen.
‘’Secara struktur, lapangan usaha industri pengolahan mendominasi struktur ekonomi Jateng pada triwulan III/2024 dengan kontribusi sebesar 33,31 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) dengan kontribusi sebesar 61,18 persen,’’ tandasnya.