Jepara, IDN Times - Ratusan ribu ekor bibit lobster (baby lobster) dilepasliarkan petugas gabungan di Perairan Karimunjawa, Jepara. Baby lobster sebanyak itu merupakan hasil penggagalan penyelundupan yang dilakukan petugas di Jambi dan Lampung.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang, Raden Gatot Perdana, saat dihubungi IDN Times, Senin (15/7).
Gatot mengungkapkan pihaknya berkoordinasi dengan aparat Subdit IV Ditreskrimsus Polda Jambi dan Lampung untuk menggagalkan upaya penyelundupan 246.908 ekor berbagai jenis baby lobster.
"Yang kita lepaskan itu terbagi dalam dua jenis. Pertama baby lobster pasir berjumlah 104.435 ekor dan lobster mutiara sebanyak 10.000 ekor. Di mana total keseluruhannya 114.435 ekor. Itu berasal dari hasil penggagalan penyelundupan di Jambi," kata Gatot.
Dalam aksi penggagalan tersebut, terdapat pula benih sidat sebanyak 75.000 ekor atau setara dengan nilai Rp75 juta. Secara keseluruhan nilai kerugian negara yang berhasil diselamatkan mencapai Rp87 miliar untuk baby lobster dan Rp75 juta untuk benih sidat.
Selain itu, menurutnya terdapat pula 7.743 ekor baby lobster mutiara dan 124.730 ekor baby lobster pasir yang digagalkan dari aksi penyelundupan di Lampung.
"Jadi, selain Karimunjawa, kami juga melepasliarkan baby lobster secara bersamaan di berbagai wilayah lainnya. Mencakup Perairan Pangandaran, Pantai Cilacap, Padang dan Pulau Nusa Penida Bali dengan jumlah bervariasi. Karena kami ingin melibatkan sejumlah masyarakat setempat untuk terlibat menjaga sumber daya perikanan, sekaligus meningkatkan populasi lobster di setiap wilayah," cetusnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat Karimunjawa untuk mengurangi limbah sampah plastik sehingga perairan setempat menjadi lebih jernih dan lobster dapat berkembang biak dengan baik.
"Ini sudah kali keempat dilakukan pelepasliaran benih lobster di perairan Karimunjawa, semoga ke depan habitat lobster dapat berkembang biak dan menambah variasi biota laut di lokasi tersebut," pungkasnya.