Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hore! Festival Wayang Semesta Bakal Jadi Agenda Tahunan di Semarang

Gelaran perdana Festival Wayang Semesta dalam rangka Hari Wayang Sedunia sukses diselenggarakan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang pada 7-8 November 2025. (dok. Pemkot Semarang)
Gelaran perdana Festival Wayang Semesta dalam rangka Hari Wayang Sedunia sukses diselenggarakan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang pada 7-8 November 2025. (dok. Pemkot Semarang)
Intinya sih...
  • Festival Wayang Semesta sukses digelar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang pada 7-8 November 2025.
  • Acara tersebut dalam rangka Hari Wayang Sedunia dan akan menjadi agenda rutin tahunan di Ibu Kota Jawa Tengah.
  • Gelaran perdana ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap seni wayang yang kaya akan nilai budaya dan sejarah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Gelaran perdana Festival Wayang Semesta dalam rangka Hari Wayang Sedunia sukses diselenggarakan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang pada 7-8 November 2025. Sesuai rencana, gelaran tersebut akan menjadi agenda rutin tahunan di Ibu Kota Jawa Tengah. 

1. Pertunjukkan wayang klasik hingga kontemporer

Gelaran perdana Festival Wayang Semesta dalam rangka Hari Wayang Sedunia sukses diselenggarakan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang pada 7-8 November 2025. (dok. Pemkot Semarang)
Gelaran perdana Festival Wayang Semesta dalam rangka Hari Wayang Sedunia sukses diselenggarakan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang pada 7-8 November 2025. (dok. Pemkot Semarang)

Kegiatan ini menghadirkan berbagai pertunjukan wayang dari klasik hingga kontemporer, sebagai upaya melestarikan seni tradisional warisan leluhur.

Hari pertama festival wayang, Jumat (7/11/2025) diisi dengan pertunjukan wayang kontemporer yang dibawakan oleh para seniman muda.

Tri Retno Prayudati, atau lebih dikenal dengan Nunung Srimulat turut memeriahkan pertunjukan wayang orang di Simpang Lima Semarang. Lawakan khas Nunung, membuat tawa ribuan penonton pecah sepanjang pertunjukan.

Sementara untuk hari ke dua, Sabtu (8/11/2025) penonton disuguhi penampilan wayang klasik dari Ngesti Pandowo serta kelompok kesenian dari Keraton. Festival yang digelar selama dua hari ini menampilkan berbagai bentuk pertunjukan wayang, mulai dari garapan modern hingga klasik.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng berencana menjadikan Festival Wayang Semesta ini sebagai agenda rutin tahunan.

2. Siapkan pemain wayang dari generasi muda

Gelaran perdana Festival Wayang Semesta dalam rangka Hari Wayang Sedunia sukses diselenggarakan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang pada 7-8 November 2025. (dok. Pemkot Semarang)
Gelaran perdana Festival Wayang Semesta dalam rangka Hari Wayang Sedunia sukses diselenggarakan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang pada 7-8 November 2025. (dok. Pemkot Semarang)

“Kami ingin kegiatan seperti ini digelar rutin setiap tahun. Ke depan, kami berharap dalam satu tahun sudah bisa menyiapkan pemain wayang orang dari kalangan generasi muda,” ungkapnya.

Bukan sekadar hiburan, festival ini juga menjadi tonggak penting regenerasi pelaku seni tradisi di Semarang.

Selain itu, Pemerintah Kota Semarang berencana mendirikan Akademi Wayang, tempat belajar bagi anak-anak yang ingin menekuni dunia wayang secara serius.

Akademi ini akan berkonsep seperti pesantren seni, di mana para peserta “nyantri” untuk belajar berbagai hal mulai dari memahami karakter, berlatih dialog, hingga tampil dalam pertunjukan nyata.

“Nanti anak-anak bisa memilih karakter yang ingin mereka perankan, bisa jadi Srikandi, Pandawa, atau tokoh lain. Setelah memahami peran, mereka akan berlatih dan tampil rutin di TBRS setiap minggu,” ujar Agustina.

3. Jaga api seni perwayangan

Ilustrasi pagelaran wayang orang di Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)
Ilustrasi pagelaran wayang orang di Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Adapun, sekitar 50 anak akan mengikuti pelatihan tahap awal yang dibiayai dengan APBD Kota Semarang. Targetnya, pada Hari Wayang Sedunia tahun depan, para peserta sudah mampu mementaskan satu lakon penuh bersama kelompok Ngesti Pandowo.

“Harapan kami, dari sinilah lahir generasi baru yang akan menjaga api seni perwayangan agar tak padam oleh waktu,” imbuhnya.

Kecintaan terhadap seni wayang juga diwujudkan dengan langkah nyata. Pemerintah Kota Semarang akan merestorasi bangunan Ngesti Pandowo yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) Nasional.

Renovasi fisik akan dimulai tahun 2025 ini, dilanjutkan dengan perbaikan interior dan perlengkapan pertunjukan pada tahun depan.

“Baju-baju dan kostum lama akan dirawat sebagai kekayaan heritage. Kami juga akan menyediakan kostum baru agar penampilan tetap menarik dan layak,” kata Agustina.

4. Kenalkan patung Bima dan Srikandi

Ilustrasi pagelaran wayang orang di Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)
Ilustrasi pagelaran wayang orang di Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Bagi Pemkot, melestarikan wayang bukan hanya menjaga bangunan dan benda, tetapi juga memastikan ilmu dan nilai di baliknya diwariskan ke generasi muda.

“Manusia tidak hidup selamanya, tapi ilmu dan tradisi bisa abadi bila diteruskan kepada anak-anak,” imbuhnya

Sementara, sebagai simbol semangat pelestarian budaya, dua patung baru Bima dan Srikandi diperkenalkan di sepanjang Jalan Pahlawan Semarang. Kedua patung ini merupakan hasil program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari Sidomuncul dan Bank Jateng.

“Harapan kami, patung-patung Pandawa Lima nantinya bisa lengkap menghiasi kota. Kalau masih ada CSR lain yang berminat, tokoh Semar juga sangat penting untuk ditambahkan,” tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Hore! Festival Wayang Semesta Bakal Jadi Agenda Tahunan di Semarang

09 Nov 2025, 21:01 WIBNews