InJourney Pastikan Pemasangan Stairlift Tidak Merusak Candi Borobudur

- InJourney Aviasi Pariwisata Indonesia memastikan pemasangan stairlift di Candi Borobudur tidak merusak batuan candi, sesuai dengan UNESCO.
- Pemasangan alat tersebut bersifat portable dan akan menjadi sarana permanen bagi wisatawan umum dan Bhikkhu yang hendak beribadah.
- Kalangan umat Buddha di Jawa Tengah percaya bahwa proses pemasangan tangga portable di Candi Borobudur tidak akan mengganggu struktur batu yang ada di lokasi tersebut.
Magelang, IDN Times - InJourney Aviasi Pariwisata Indonesia selaku pengelola Candi Borobudur memastikan pemasangan stairlift tidak akan merusak batuan Candi Borobudur.
1. Pemasangan stairlift tanpa menggunakan paku dan bor

Direktur Utama InJourney Maya Watono mengatakan pemasangan stair lift di atas bangunan Candi Borobudur, tanpa menggunakan paku dan bor sehingga tidak merusak batuan candi.
"Kami sudah berkali-kali dengan Kementerian Kebudayaan berdiskusi supaya apa yang kita lakukan ini sesuai dengan UNESCO," katanya.
Ia menyampaikan pemasangan alat tersebut bersifat portable. dan menurutnya stairlift di Candi Borobudur bakal menjadi sarana permanen, baik untuk wisatawan umum maupun Bhikkhu yang hendak beribadah. Adanya stairlift menurutnya sebagai bagian dari rencana dan bukan request khusus.
Dengan pemasangan stair lift tersebut masyarakat yang sebelumnya tidak bisa naik candi sekarang bisa naik candi terutama untuk beribadah.
"Biksu-biksu senior yang ingin sekali beribadah di atas Candi Borobudur, yang saat ini tidak bisa sekarang punya kesempatan untuk naik. Kami berpegang bahwa beribadah itu harusnya tidak ada keterbatasan, jadi kita harus bisa memfasilitasi yang mau beribadah," katanya.
Ia menyampaikan InJourney mengedepankan empat pilar, yakni inklusifitas, spiritual and culture, kemudian hijau dan edukasi. "Situs-situs heritage dunia, di mana-mana ini sudah ada progres mengenai fasilitas prasarana, kami ingin juga ada di Candi Borobudur," katanya.
2. Walubi Jateng sudah berkomunikasi dengan InJourney

Sementara itu terkait kabar pemasangan tangga portable tersebut, kalangan umat Buddha di Jawa Tengah mengaku telah diberitahu oleh pihak Injourney kalau proses pemasangan chairlift di Candi Borobudur tidak mengganggu struktur batu yang ada di lokasi tersebut.
Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jateng, Tanto Sugito Harsono mengatakan berdasarkan pengakuan dari Dirut Injourney Maya Watono bahwa saat memasang stairlift atau eskalator, para petugas tidak dipaku dan tidak dibor.
"Kita barusan press conference di Borobudur dengan Injourney. Dan Bu Maya Dirutnya Injourney sudah jelasin kalau stairlift tidak menganggu struktur candi. Tidak ada paku, tidak ada sekrup, tidak ada bor. Tidak melukai batu. Jadi, kita harus percaya pada kementerian," ujar Tanto kepada IDN Times, Selasa (27/5/2025).
3. Walubi gak keberatan, pemasangan stairlift juga dilakukan di situs kuno di negara lain

Pihaknya juga tak khawatir dengan proses pemasangan chairlift di Candi Borobudur yang selama ini digunakan sebagai tempat ibadah umat Buddha saat Waisak. Pasalnya, di negara-negara lain yang punya situs-situs kuno seperti candi juga jamak dipasangi stairlift yang disesuaikan kondisi lapangan masing-masing.
"Ndak (keberatan) karena di negara-negara lain candi candi, situs kuno juga sudah pakai lift ya disesuaikan kondisi lapangan masing-masing. Tidak dikhususkan untuk orang siapa itu ndak," akunya.
Saat bertemu dengan Dirut Injourney, Tanto juga diberi penjelasan bahwa dalam proses pemasangan chairlift, struktur batu candi dilapisi karet. Kemudian baru ditumpuk dengan besi.
Sehingga ketika diberi penjelasan seperti itu, dirinya percaya atas proyek yang sedang dikerjakan Injourney bersama Kemenbud.
"Di atas batu itu dikasih karet baru dikasih besi jadi tidak merusak struktur candi. Kalau dilihat di medsos itu baru dipasang sepotong-sepotong. Saya belum naik ke candi kebetulan ada tamu tanggal 30 saya baru naik candi baru saya kasih komentar sama anda," paparnya.