Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemkot Semarang meluncurkan program Melon Mas yakni menggandeng generasi milenial untuk mengatasi stunting di Kota Semarang, Kamis (17/8/2023). (dok. Pemkot Semarang)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang meluncurkan program Milenial Gotong Royong Atasi Stunting di Kota Semarang atau disingkat Melon Mas, Kamis (17/8/2023). Melalui program ini pemerintah mengajak generasi milenial untuk terlibat menangani masalah gizi buruk.  

1. Penanganan stunting dari hulu

Ilustrasi kegiatan posyandu. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, program inovasi ini merupakan wujud bagaimana implementasi dari milenial untuk milenial dan oleh milenial.

“Karena kita tahu banyak hal yang harus kita antisipasi, harus kita cegah untuk mengatasi stunting. Salah satunya untuk remaja putri harus rutin minum zat besi apabila mengidap anemia,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat (18/8/2023).

Menurut perempuan yang akrab disapa Ita ini, seberapa jumlah anggaran kalau hanya mengatasi anak stunting tetapi di hulu tidak dilakukan penanganan-penanganan.

2. Masih ada 1.100 anak stunting di Semarang

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau lokasi fasilitas daycare untuk penderita stunting di Kecamatan Semarang Barat, Selasa (7/2/2023). (dok. Pemkot Semarang)

‘’Kalau tidak atasi stunting dari hulu hingga hilir, nanti akan timbul anak stunting lagi. Sehingga memang harus diperlukan dari mulai namanya remaja putri, calon pengantin, ibu hamil ini semua harus dijaga,’’ jelasnya.

Pada saat ini, di Kota Semarang terdapat 1.100 anak stunting dan 600 ibu-ibu yang mengidap anemia.

“Sehingga kita harapkan dengan Melon Mas ini, bisa mencegah dan mengatasi stunting di Kota Semarang. Untuk itu perlu mencegah dari ibu hamil agar nantinya tidak lahir anak-anak yang stunting,” ujar Ita.

3. Cegah pernikahan anak lewat film

ilustrasi pernikahan (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, pada kesempatan yang sama Pemkot Semarang juga meluncurkan tayangan film pendek yang berjudul ‘’Cinta dan Memahami’’. Film tersebut berisi tentang bagaimana pencegahan di dalam pernikahan anak.

‘’Melalui film ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap anak-anak atau milenial,” tandasnya.

Editorial Team