Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash/Usama Sher Khan

Kebumen, IDN Times - Dalam menyiarkan agama Islam, para tokoh penyiar seperti Walisongo tidak lepas dari peran masjid. Adapun ciri khas masjid saat awal permulaan Islam di Nusantara--sebutan bagi seluruh wilayah Kepulauan Indonesia--berada di dalam kompleks pondok pesantren. Sehingga hubungan masjid dan pondok pesantren tidak bisa lepas dan saling berhubungan. Di mana ada masjid, di situ juga ada pondok pesantren. Begitu pun sebaliknya. Salah satunya adalah keberadaan Masjid Somalangu di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

1. Masjid Somalangu dikaitkan dengan pemberontakan DI/TII

Proses hukuman untuk Kartosuwiryo (Dok. IDN Times/bt)

Ketika mendengar Somalangu, langsung relate dengan sejarah nasional Indonesia mengenai peristiwa pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) yang dipimpin Kyai Somalangu. Dalam buku-buku pelajaran yang beredar di sekolah, disebutkan bahwa Kyai Mahfudz Abdurrahman selaku pengasuh pesantren dan komandan Angkatan Oemat Islam (AOI) memberontak kepada pemerintah Republik Indonesia dan dituduh bergabung dengan kelompok DI/TII yang dipimpin oleh Soekarmaji Marijan Kartosoewirdjo.

Sayangnya, kabar soal gugurnya ribuan jiwa, syahidnya kyai dan luluh lantaknya pondok pesantren Al Kahfi Somalangu tidak benar, karena tak ada indikasi fakta yang menyebutkan jika Somalangu menjadi pusat pemberontakan DI/TII. Bahkan hal itu juga telah dibenarkan oleh Alm KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam bukunya Islamku Islam Anda Islam Kita.

Masjid Somalangu merupakan masjid pondok pesantren Pondok Pesantren Al Kahfi yang terletak di Dusun Somalangu, Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Berdasarkan Prasasti Batu Zamrud Siberia (Emerald Fuchsite) yang berbobot 9 kilogram yang ada di dalam masjid tersebut, tertulis bahwa bangunan pondok pesantren sudah ada sejak tahun 1475 Masehi (M). Demi keamanan, prasasti tersebut disimpan di kediaman pengasuh pesantren.

Pada buku Ulama Waliyullah Jawa Barat-DKI yang disusun Sayyid Muhammad Fauhan bin Afifuddin Al-Hasani--keturunan ke-17 Sayyid Abdul Kahfi--dikatakan apabila prasasti tersebut mempunyai kandungan elemen kimia Al, Cr, H, K, O, dan Si. Selain itu juga bergambar hewan Bulus berkaki tiga dan bertuliskan huruf Jawa dan Arab.

Huruf Jawa menandai candrasengkala tahun dengan bunyi Bumi Pitu Ina. Sedangkan tulisan huruf Arab adalah penjabaran dari arti candrasengkala tahun dalam kalender Hijriyah 25 Syakban 879 H. Dengan demikian, Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu berdiri sejak tanggal 25 Syaban 879 atau pada Rabu, 4 Januari 1475 M--lebih tua dua tahun dari Masjid Demak--. Jika sesuai dengan prasasti tesebut, masjid dan pondok pesantren sudah berdiri sejak 545 tahun silam.

2. Syekh As Sayid Abdul Kahfi Al Hasani keturunan Rasulullah SAW

Editorial Team

Tonton lebih seru di