Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pembebasan Lahan Normalisasi Sungai Plumbon Semarang Mulai Desember

Pembebasan lahan Sungai Plumbon di Kecamatan Tugu, Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)
Intinya sih...
  • Pemerintah Kota Semarang akan menormalisasi Sungai Plumbon di Kecamatan Tugu dengan anggaran Rp170 miliar dari Kementerian PUPR.
  • Pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Plumbon diharapkan selesai pada Desember 2024, agar proses lelang bisa dilakukan awal tahun 2025.
  • DPU Kota Semarang dan BBWS melakukan penguatan tanggul yang rawan jebol di Sungai Plumbon serta pemangku wilayah diminta mengantisipasi banjir dengan membersihkan gulma dan sedimentasi.

Semarang, IDN Times - Penanganan dan antisipasi banjir di Kota Semarang terus dilakukan. Setelah Sungai Beringin, Pemerintah Kota Semarang akan menormalisasi Sungai Plumbon di Kecamatan Tugu.

1. Pembebasan lahan selesai Desember 2024

Pembebasan lahan Sungai Plumbon di Kecamatan Tugu, Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti mengatakan, saat ini sedang dilakukan pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Plumbon. Sedangkan, untuk anggaran normalisasi Sungai Plumbon sebenarnya sudah disediakan Kementerian PUPR sebesar Rp170 miliar.

“Anggarannya sudah ada, tapi menunggu adanya pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Plumbon. Pemkot Semarang juga akan dibantu oleh kementerian agar proyek pengentasan banjir ini bisa cepat diselesaikan,” katanya, Senin (21/10/2024).

Pembebasan lahan dipastikan selesai pada Desember tahun ini, sehingga awal tahun 2025 bisa dilakukan proses lelang untuk normalisasi.

“Desember kita pastikan bisa rampung, karena sudah dibantu oleh BBWS dan Kementerian PUPR untuk anggaran pembebasan lahan agar bisa cepat selesai,” jelasnya.

2. Penguatan titik tanggul rawan jebol

Pengerukan sedimen di anak Kali Sringin, Kecamatan Genuk, Kota Semarang dikebut jelang hadapi musim hujan. (dok. DPU Kota Semarang)
Pengerukan sedimen di anak Kali Sringin, Kecamatan Genuk, Kota Semarang dikebut jelang hadapi musim hujan. (dok. DPU Kota Semarang)

Sambil menunggu pembebasan lahan, wali kota meminta pemangku wilayah agar bisa mengantisipasi dengan melakukan pembersihan gulma dan pengangkatan sedimentasi. Cara serupa itu sudah dilakukan di Kecamatan Genuk, yakni di Sungai Sringin dan Tenggang.

“Saya minta Pak Camat agar melakukan pembersihan gulma dan sedimentasi, kemarin Genuk kan sudah. Alhamdulillah hujan deras sampai tiga jam nggak ada genangan di sana,” kata Ita.

Di samping itu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang dan BBWS juga telah melakukan penguatan beberapa titik tanggul yang rawan jebol di Sungai Plumbon yang membelah dua kelurahan yakni Mangunharjo dan Mangkang Kulon.

“BBWS dan DPU juga telah melakukan penguatan tanggul yang rawan jebol, harapannya tentu bisa mengantisipasi banjir,” pungkasnya.

3. Normalisasi perlu dilakukan secepatnya

Pembersihan sungai dari sampah di sungai Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Sementara itu, Camat Tugu, Abdul Haris mengatakan, jika normalisasi perlu dilakukan secepat mungkin. Apalagi beberapa kali masyarakat sudah menanyakan langsung kepada pihak kecamatan terkait kepastian normalisasi.

“Memang sangat mendesak, warga sudah jenuh dan was-was dihantui banjir,” ujarnya.

Haris pun menjelaskan ada 40 bidang tanah di Mangkang Kulon, 270 bidang tanah di Kelurahan Mangunharjo yang sudah didata dan dipastikan mendapatkan ganti untung dari pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Plumbon.

“Kemungkinan ada penambahan ukuran, tapi dipastikan Desember selesai proses ganti untungnya. Sehingga tahun depan harapan kami bisa mulai dikerjakan,” tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
ANGGUN PUSPITONINGRUM
EditorANGGUN PUSPITONINGRUM
Follow Us