Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wali kota semarang, agustina wilujeng, bonsai
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng saat menghadiri pameran bonsai yang digelar Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI). (Dok. Pemkot Semarang)

Intinya sih...

  • Pemkot Semarang akan mendirikan sekolah bonsai bagi anak-anak.

  • Dukungan ini karena menilai bonsai bisa menjadi komoditas unggulan dari Ibu Kota Jawa Tengah.

  • Langkah ini bertujuan untuk mengenalkan seni bercocok tanam dan melestarikan budaya lokal sejak dini.

Semarang, IDN Times -  Pemerintah Kota Semarang akan mendirikan sekolah bonsai bagi anak-anak. Dukungan ini karena menilai bonsai bisa menjadi komoditas unggulan dari Ibu Kota Jawa Tengah.

1. Gandeng PPBI buat akademi bonsai

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng saat menghadiri pameran bonsai yang digelar Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI). (Dok. Pemkot Semarang)

Dalam hal ini Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng berencana menggandeng Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) dengan beberapa dinas untuk membuat sekolah bonsai, bagi anak-anak yang mempunyai hobi memelihara bonsai sampai memiliki nilai ekonomi tinggi.

"Kita akan support penuh PPBI, nanti kita akan inisiasi sekolah bonsai kolaborasi Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan, dan Disbudpar untuk membuat sebuah akademi bonsai di Kota Semarang," katanya, Rabu (9/7/2025).

Hal ini menurutnya perlu supaya ada sustain, dengan pembiayaan full dari pemerintah Kota Semarang untuk anak-anak yang menyukai bonsai.

2. Bonsai miliki nilai ekonomi tinggi

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng saat menghadiri pameran bonsai yang digelar Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI). (Dok. Pemkot Semarang)

“Pemkot Semarang mendukung bonsai menjadi komoditas unggulan dari Kota Semarang, karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi pada pasar lokal maupun internasional,” ujarnya.

Berbagai jenis bonsai seperti bonsai beringin, asam jawa, sancang, serut dan santigi. Tanaman kerdil khas Jepang ini memiliki harga yang cukup fantastis, yakni mencapai 500 juta rupiah.

"Wah ini luar biasa, bagus banget, ini bisa menjadi salah satu masa depan. Karena ada pendapatannya. Dan jadi komoditi, menjadi hal strategis yang bisa dipikirkan," imbuh wali kota.

3. Gelar pameran untuk daya tarik wisata

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng saat menghadiri pameran bonsai yang digelar Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI). (Dok. Pemkot Semarang)

Lebih lanjut, Agustina menyarankan agar PPBI kerap menggelar pameran agar menjadi daya tarik wisatawan.

"Kalau pameran jangan sebentar, pameran harus lama. Kenapa? Karena ini akan menjadi sebuah destinasi wisata. Saya tadi menawarkan kalau depan gedung balai kota di selasarnya itu bagaimana caranya menjadi rumah pamer," pungkasnya.

Editorial Team