Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
universalbpr.co.id
universalbpr.co.id

Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memperoleh pembiayaan rumah subsidi sebanyak 11 ribu unit dari BP Tapera.   

Rumah subsidi tersebut disediakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang tersebar di Kota dan Kabupaten Semarang, Kendal, Kota Salatiga, Demak, Batang, Kudus, Pati, Jepara, Temanggung, dan Grobogan.

"Kami berterima kasih kepada Tapera atas alokasi rumah bersubsidi di Jateng," ujar Sekertaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno dalam keterangan yang didapat IDN Times, Kamis (25/7/2024). 

 

1. Angka backlog 324.855 unit

Kepala Disperakim Jateng Arief Jatmiko dan Sekda Jateng Sumarno. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Menurutnya, Pemprov Jateng juga membuat beragam program dalam rangka  penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah maupun yang kurang mampu, diantaranya program Tuku Omah Oleh Omah, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), dan penyediaan rumah bersubsidi.

Sebab, angka kebutuhan kepemilikan rumah atau backlog di Jawa Tengah mencapai 324.855 unit. Jumlah tersebut cukup tinggi karena rumah merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

2. Tuku Lemah Oleh Omah terealisasi 1.700 unit

Acara pameran perumahan di Ciputra Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukinan (Disperakim) Jateng, Arief Djatmiko, mengatakan realisasi program Tuku Lemah Oleh Omah yang dilaksanakan sejak 2021 hingga pertengahan 2024 mencapai 1.700 unit. 


"Karena sifatnya stimulan maka kami berharap kabupaten dan kota di Jateng mereplikasi program ini," katanya.

3. Pemprov Jateng perbaiki RTLH seluruh daerah

ilustrasi KPR (unsplash.com/Tierra Mallorca)

Selain itu, Pemprov Jateng juga menggencarkan program perbaikan RTLH di 35 kabupaten/kota. Pada tahun 2024 mengerjakan sebanyak 17 ribu unit rumah di berbagai daerah di Jateng. 


"Secara gradual kita terus melakukan perbaikan-perbaikan, bahkan kita kolaborasikan dengan pemerintah pusat,  kabupaten/kota, Baznas, CSR, dan volunteer," jelasnya.


Arief mendorong para pengembang turut berkontribusi dalam hal penyediaan kepemilikan rumah. Terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Editorial Team