Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Personel kepolisian menghalau pengunjuk rasa yang berupaya masuk ke Kompleks DPRD Jateng dalam aksi Hari Buruh Internasional di Depan Kompleks Gedung DPRD Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, (1/5/2025). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Semarang, IDN Times - Kericuhan yang mewarnai aksi Hari Buruh di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (1/5/2025) diduga bukan insiden spontan. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. M. Syahduddi mengatakan, aksi tersebut diawali oleh rapat konsolidasi yang digelar sehari sebelumnya di salah satu kampus di Semarang.

“Dari hasil penyelidikan, ada pertemuan pada Rabu (30/4/2025) yang diikuti oleh sejumlah orang yang kemudian terlibat langsung dalam aksi kericuhan,” kata Syahduddi saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Sabtu (3/5/2025).

1. Ada 6 tersangka

Perseonel kepolisian menembakkan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa yang ricuh saat Hari Buruh Internasional di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, (1/5/2025). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Dalam aksi tersebut, sekelompok massa berpakaian hitam tiba-tiba muncul saat para buruh mulai membubarkan diri dengan tertib. Mereka memblokade gerbang, melempari polisi dengan batu, potongan besi, hingga membakar ban. Situasi yang awalnya damai pun berubah menjadi ricuh.

Polisi telah menetapkan enam orang sebagai tersangka atas peristiwa tersebut. Mereka adalah MAS (22), KM (19), AadA (22), ANH (19), MJR (21), dan AZG (21). Lima di antaranya diketahui merupakan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Semarang.

“Dua dari tersangka diketahui mengikuti rapat konsolidasi sebelum aksi. Dalam rapat itu diduga sudah ada kesepakatan untuk melakukan aksi susulan setelah demonstrasi buruh selesai, menggunakan atribut serba hitam,” aku Syahduddi.

2. Dugaan keterlibatan kelompok anarko

Editorial Team

Tonton lebih seru di