Susahnya Wanita Tuna Rungu Cari Kerjaan di Job Fair Disnaker Jateng

- Wanita tuna rungu sulit mencari kerja di job fair Disnaker Jateng
- Uli, seorang ibu dua anak, hanya mendapat dua tawaran kerja dari 43 perusahaan peserta job fair
- Pihak Disnakertrans Jateng berharap perusahaan memberi kesempatan wawancara lebih banyak kepada para pelamar
Semarang, IDN Times - Ajang job fair digelar dua hari di kantor Disnakertrans Jawa Tengah Jalan Pahlawan, Semarang. Dimulai Kamis (21/8/2025) sampai Jumat besok, puluhan perusahaan berpartisipasi menawarkan berbagai jenis lowongan kerja (loker).
Sedari pagi IDN Times memantau para pelamar berduyun-duyun mendatangi job fair Disnaker Jateng. Salah satunya dilakukan Uli.
Berbekal dua surat lamaran kerja, ibu dua anak ini keliling stand job fair sejak pagi wara-wiri ke sejumlah stand job fair dengan harapan bisa nyantol di salah satu perusahaan.
Uli selama ini nyambi jadi ojol

Bagi Uli, adanya job fair sebenarnya jadi peluangnya untuk mencari peruntungan rezeki yang lebih bagus. Selama ini ia mengisi waktu dengan nyambi sebagai ojol.
"Tadi ke sini motoran sama teman. Tapi karena dia pulang duluan ya udah saya muter-muter di sini dulu siapa tahu ada yang cocok. Lagian saya juga butuh kerjaan," akunya kepada IDN Times.
Uli dijanjikan formasi kerja di Alfamart

Namun bagi Uli, nyari kerja di job fair tak segampang yang dibayangkan. Setelah sibuk keliling, cuma dua perusahaan yang tertarik mengakomodirnya. Yang pertama PT Ciomas Adisatwa. Lalu kedua Alfamart.
"Sebenarnya tertarik ke (PT Ciomas) ini. Cuma tadi info dari HRD lokasinya di Pabelan Semarang. Jadi kejauhan," kata perempuan bernama lengkap Uli Endah Wuri Sulistyani tersebut.
Selain mampir ke stand PT Ciomas, Uli juga sempat memasukan lamaran ke stand Alfamart. Ia pun sudah ikut wawancara. Pihak HRD Alfamart mengaku butuh sosok disabilitas tuli seperti Uli karena ada peluang direkrut.
"Kayaknya saya tertarik ke Alfamart. Soalnya kata mbaknya di stand tadi ada formasi buat disabilitas tuli ya. Akhirnya tadi sudah coba daftar. Hasilnya masih nunggu dulu. Saya belum dikasih tahu syaratnya," paparnya.
Sulit cari kerja di sektor formal

Diluar dua perusahaan itu, belum ada perusahaan lain yang mengundangnya mengikuti sesi wawancara. Menurutnya proses mencari kerja di job fair dan tempat-tempat formal lainnya sangat sulit karena menganggap ada keterbatasan pada fisiknya.
"Kerja di bidang formal sulit. Untuk kondisi saya seperti ini banyak yang bilang tidak mungkin di kantor," ujar lulusan SMA tersebut.
Disnaker Jateng cuma fasilitasi 43 perusahaan peserta job fair

Sedangkan, menurut Ahmad Azis, Kepala Disnakertrans Jateng, total ada 43 perusahaan yang diakomodir ikut job fair selama dua hari. Jumlah perusahaan peserta job fair menyusut dari target awal 63 perusahaan.
"Sebetulnya yang fasilitasi ada 63 perusahaan. Cuman setelah kita verifikasi karena tempatnya untuk 43 maka ya untuk 43 perusahaan. Sektornya variatif. Ada manufaktur, kesehatan, perbankan, industri makanan minuman dan loker luar negeri," katanya terpisah.
Ia mengklaim pelamar yang sudah daftar kerja dari jalur interview sebanyak 2.800 orang. Ia mempersilahkan para pelamar lain untuk berburu kerja di both yang ada di lokasi job fair.
Disnaker berharap perusahaan beri kesempatan sesi wawancara lebih banyak

Pihaknya keseluruhan membuka formasi lowongan untuk 288 jabatan. Pelamar kerja dibatasi usia maksimal 18 tahun. "Tapi gak ada batasan usia maksimalnya," terangnya.
Ia berharap setiap perusahaan mau mengakomodir pelamar untuk jalur wawancara agar peluang serapan lapangan kerja menjadi lebih banyak.
"Mohon kiranya untuk dilakukan kiranya buat jalur wawancara bisa diperbanyak lagi," cetusnya.