Semarang, IDN Times - Pengelola Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengingatkan para pegawai dan mitra stackholder terkait untuk mengantisipasi potensi korupsi dan praktek pemerasan.
Untuk memperkuat sikap anti korupsi, pihak pelabuhan mulai menyosialisasikan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan Whistle Blowing System (WBS) yang sesuai arahan Pelindo regional 3.
General Manager Pelindo Cabang Tanjung Emas, Hardianto mengatakan pentingnya menciptakan kawasan pelabuhan yang bersihdari praktek korupsi maupun kecurangan dengan senantiasa menerapkan GCG di lingkungan kerja.
“Implementasi GCG dan WBS jadi wujud nyata dari komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola dan menciptakan lingkungan kerja yang transparan dan bebas dari praktik korupsi serta mampu meningkatkan daya saing dan kinerja perusahaan secara berkelanjutan," papar Hardianto saat menggelar pertemuan dengan seluruh pelaku usaha dan KSOP di Ruang Tenau Kupang Kantor Pelindo Tanjung Emas, Kamis (11/9/2025).
Pihaknya perlu menyosialisasikan penerapan sikap anti korupsi supaya seluruh insan pelaku usaha dan pengawas otoritas pelabuhan memahami cara-cara menghindari tindakan kecurangan termasuk pemerasan.
Selain itu juga untuk memperkuat pemahaman seluruh insan Pelindo dan mitra kerja terhadap kebijakan anti penyuapan yang telah ditetapkan sesuai standar internasional ISO 37001:2016.
"Kami berharap seluruh stakeholder dapat mendukung penerapan GCG dan WBS ini dan dapat diaplikasikan di lingkungan Pelabuhan Tanjung Emas,” ungkap Hardianto.
Dengan langkah ini, pihaknya berjanji menjadi pelopor dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik serta menjaga reputasi sebagai entitas yang bertanggung jawab dan terpercaya.
Dalam kesempatan yang sama, pihak Pelindo juga menyampaikan materi tentang GCG di pelabuhan. Mulai menjelaskan tentang dasar dan pengertian, peraturan internal terkait GCG, tujuan dan aturan Whistleblowing System (WBS), serta Gratifikasi. Setelah pemaparan, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab.
Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang, Aries Wibowo menyampaikan supaya setiap penyelenggara pelayanan kepelabuhan harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip anti penyuapan.
Menurutnya langkah ini sebagai simbol penguatan nilai-nilai tersebut dan menjadi acuan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional, transparan dan bebas penyuapan.
"Dengan adanya penandatanganan pakta integritas diharapkan kita dapat menjunjung tinggi prinsip-prinsip anti penyuapan dengan melaporkan segala bentuk tindakan penyuapan dan memberikan sanksi untuk para karyawan yang tidak mematuhi aturan anti suap," tegasnya.