Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

TPA Blondo Ungaran Overload, Emak-emak Dirangkul Buat Bank Sampah

Ilustrasi sampah (ANTARA FOTO/Armansyah Putra)
Ilustrasi sampah (ANTARA FOTO/Armansyah Putra)

Semarang, IDN Times - Kondisi overload tempat pembuangan akhir (TPA) tidak hanya terjadi di Kota Semarang. Situasi serupa juga dialami oleh TPA Blondo yang berada di Kabupaten Semarang. 

Banyaknya sampah yang menggunung di TPA Blondo justru membuat alur pembuangan sampah tidak bisa mencukupi lagi.

1. TPA Blondo tidak bisa tampung sampah dari warga

Ilustrasi sampah di TPA (Dokumen)
Ilustrasi sampah di TPA (Dokumen)

Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang, Dwi Kuspriyati mengungkapkan kondisi TPA Blondo saat ini sudah overload sampai 75 persen. 

Kelebihan muatan telah menyebabkan proses pembuangan sampah ke TPA Blondo menjadi tersendat. 

"Lokasi TPA sampah Blondo yang dikelola Pemkab Semarang dalam kondisi over. Akhirnya kita tidak bisa lagi menampung sampah-sampah hasil buangan dari masyarakat," akunya, Senin (21/3/2022). 

2. Emak-emak diajak kelola sampah

Sejumlah emak-emak saat memilah sampah di bank sampah Randugunting Bergas. (IDN Times/Dok DLH Kabupaten Semarang)
Sejumlah emak-emak saat memilah sampah di bank sampah Randugunting Bergas. (IDN Times/Dok DLH Kabupaten Semarang)

Agar dapat mengurangi muatan sampah di TPA Blondo, katanya DLH kini memilih menggarap Bank Sampah dengan memberdayakan masyarakat terutama ibu-ibu yang sering menganggur di rumah. 

Bank sampah yang dioperasikan salah satunya di Desa Randugunting, Kecamatan Bergas. Ada tiga bank sampah yang mampu menghasilkan produk daur ulang bernilai ekonomis tinggi. Bank sampah tersebut dikelola ibu-ibu PKK sejak 2020 silam. 

Ia kerap menyosialisasikan manfaat bank sampah kepada masyarakat sekitar untuk bisa mengelola sampah rumah tangga. "Dengan bank sampah yang dikelola ibu-ibu ini bisa terus berlanjut sehingga memberikan manfaat yang baik untuk lingkungan tempat tinggal," katanya.

3. Kini banyak warga yang kelola bank sampah di Randugunting

IIustrasi sampah (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
IIustrasi sampah (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Ketua Bank Sampah Maju Jaya Randugunting, Supriyati berkata banyak masyarakat yang mulai memilah sampah untuk dijual kepada pihaknya agar bisa didaur ulang. 

"Awalnya kebanyakan yang disetor warga itu ada botol, kardus, dan kertas, kemudian tambah besi bekas dan botol kaca," ujar Supriyati.

Dari penjualan sampah, warga rata-rata memperoleh uang Rp50 ribu-Rp100 ribu tiap bulan. "Bulan Februari 2020 silam baru 11 warga yang menjadi anggota bank sampah. Lama lama dari hasil kerjasama warga, sekarang hampir semuanya menjadi anggota bank sampah. Pas lebaran, kita bagikan uang tabungan buat warga. Nominalnya sampai ratusan ribu rupiah," tandanya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Sholat Hajat, Tata Cara dan Doa Agar Permintaan Dikabulkan Allah SWT

07 Des 2025, 23:00 WIBNews