Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dugaan Kekerasan Seksual di Kampus Unsoed, Tim Pemeriksa Masih Bekerja

idntimes.com
Juru bicara Unsoed Purwokerto, Prof. Mite Setiansah saat menanggapi kasus yang terjadi di Unsoed sebut fokus pada perlindungan korban dan proses yang berkeadilan, Sabtu (26/7/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)
Intinya sih...
  • Fokus pada perlindungan korban dan proses yang adilMenurut Mite, kampus Unsoed mengambil langkah-langkah konkrit untuk memastikan keamanan pelapor dan menjalani proses klarifikasi.
  • Tim pemeriksa bekerja intensifTim Pemeriksa Independen yang dibentuk terdiri dari tujuh anggota dan diketuai oleh Prof. Dr. Kuat Prayitno, bekerja cepat dan intensif dalam tahap pendalaman fakta.
  • Kampus ajak semua pihak beri ruang pada prosesUnsoed meminta dukungan semua pihak agar penyelesaian kasus ini bisa dilakukan secara profesional, tanpa menimbulkan tekanan berlebih.

Banyumas, IDN Times - Pemberitaan yang masif mengenai dugaan kasus kekerasan seksual di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto memunculkan reaksi dan keprihatinan dari berbagai kalangan. Tidak hanya publik umum, civitas akademika hingga tokoh masyarakat menyuarakan kepeduliannya atas peristiwa yang disebut-sebut terjadi di dalam institusi pendidikan tinggi negeri tersebut.

Menanggapi dinamika itu, pihak rektorat melalui juru bicaranya, Prof. Dr. Mite Setiansah, memberikan klarifikasi resmi. Ia menyampaikan bahwa kampus menyambut baik perhatian besar publik terhadap kasus ini, sekaligus menegaskan komitmen penuh Unsoed untuk menanganinya secara serius, adil, dan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat, civitas akademika, maupun media yang telah memberikan perhatian dan dukungan agar kasus ini dapat diselesaikan sebaik-baiknya,” ungkap Mite yang diterima IDN Times, Sabtu (26/7/2025).

1. Fokus pada perlindungan korban dan proses yang adil

idntimes.com
Spanduk yang dibentangkan sebagai aksi mengecam keras kekerasan seksual di lingkungan kampus, Kamis (24/7/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Menurut Mite, sejak laporan dugaan kekerasan seksual diterima oleh Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi (PPKSPT), pihak kampus telah langsung mengambil langkah-langkah konkrit dengan mengedepankan kehati-hatian dan perlindungan terhadap pelapor.

“Fokus utama kami adalah memastikan pelapor merasa aman dan tetap dapat menjalani kuliah dengan baik sebagai mahasiswa aktif,” tegasnya.

Satgas PPKSPT telah melakukan serangkaian proses awal, termasuk klarifikasi terhadap pelapor, terlapor, serta sejumlah saksi yang relevan. Hasil pemeriksaan awal dari Satgas kemudian diserahkan kepada pimpinan universitas untuk ditindaklanjuti melalui pembentukan Tim Pemeriksa Independen.

2. Tim pemeriksa bekerja intensif

idntimes.com
Bagian dari beberapa mahasiswa yang melakukan aksi protes terhadap adanya dugaaan kekerasan seksual di lingkungan kampus Unsoed Purwokerto, Jumat (25/7/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Tim Pemeriksa yang dibentuk Unsoed terdiri dari tujuh anggota yang berasal dari berbagai unsur penting kampus, seperti kepegawaian, SPI (Satuan Pengawasan Internal), unsur atasan langsung, serta pejabat Unsoed, dan Tim ini diketuai oleh Prof. Dr. Kuat Prayitno, tokoh akademisi yang juga dikenal sebagai sosok berintegritas dalam sistem birokrasi kampus.

“Tim ini bekerja dengan cepat dan intensif. Sudah dilakukan sejumlah rapat internal hingga klarifikasi terhadap Ketua Satgas dan terlapor,” ujar Mite.

Ia menambahkan bahwa tim kini tengah berada dalam tahap pendalaman untuk memastikan seluruh fakta terverifikasi sebelum diambil keputusan.

3. Kampus ajak semua pihak beri ruang pada proses

idntimes.com
Pihak rektorat Kampus Unsoed Purwokerto meminta semua pihak agar terus memberi ruang dalam proses penyelesaian, Sabtu (26/7/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Pihak kampus meminta semua pihak, baik internal maupun eksternal, untuk memberi ruang pada proses penyelesaian yang sedang berjalan, tanpa menimbulkan tekanan berlebih yang justru dapat mengganggu objektivitas penanganan kasus.

“Kami mohon dukungan semua pihak, termasuk media, agar proses ini bisa diselesaikan secara profesional dan adil bagi semua pihak,” kata Mite.

Unsoed disebut telah memiliki pengalaman sebelumnya dalam menangani kasus serupa, dan telah menyelesaikannya dengan pendekatan yang mengedepankan perlindungan korban serta kepastian hukum. Mite berharap, penyelesaian kasus ini nantinya akan mengakhiri ketidaknyamanan yang dirasakan berbagai pihak.

4. Ujian integritas institusi

idntimes.com
Kasus ini menjadi momentum pembenahan sistemik dan memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan ruang belajar yang aman dan bebas dari kekerasan, Sabtu (26/7/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Kasus ini menjadi semacam ujian integritas bagi institusi pendidikan seperti Unsoed. Dalam situasi di mana isu kekerasan seksual menjadi perhatian nasional dan bahkan global, kampus tidak lagi bisa menutup mata atau abai. Tindakan cepat, terbuka, dan berpihak pada keadilan adalah standar baru yang tak bisa ditawar.

Sebagaimana ditegaskan oleh Mite Setiansah, kampus berharap kasus ini menjadi momentum pembenahan sistemik dan memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan ruang belajar yang aman dan bebas dari kekerasan.

“Semoga proses ini bisa menjadi pembelajaran penting dan menghasilkan keputusan yang tidak hanya adil, tapi juga memulihkan kepercayaan publik,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us