Warga Keluhkan Sesak Nafas dari Asap Kebakaran TPA Jatibarang

Semarang, IDN Times - Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang berdampak pada warga sekitar. Dari kebakaran kali kedua itu warga mengeluhkan gangguan asap.
1. Asap kebakaran buat nafas tidak lega

Pasca kebakaran TPA Jatibarang yang terjadi Kamis (5/10/2023) dan Jumat (6/10/2023) itu mengakibatkan polusi udara di wilayah Semarang Barat dan sekitarnya. Asap kebakaran dibawa angin kencang hingga membumbung ke langit sejak Jumat (6/10/2023) hingga Sabtu (7/10/2023) pagi.
Kondisi itu menyebabkan sesak nafas, batuk dan mata pedas karena terkena asap. Seperti penuturan salah satu warga Pasadena Kalipancur, Triana. Ia mengaku, polusi udara dari kebakaran TPA Jatibarang membuat bernafas tidak lega.
‘’Baunya tuh kayak plastik dan karet dibakar gitu sejak malam. Bikin tidur ga nyaman, Parahnya, pas bangun tidur pagi mau subuhan di luar tuh udara gelap, saya kira kabut ternyata asap kebakaran,’’ ungkapnya.
Asap kebakaran juga mengganggu para pemakai jalan. Penglihatan atau jarak pandang mereka tertutup asap gelap hitam bercampur debu dan bau yang tidak sedap.
2. Area sekitar 2 hektar hangus

‘’Padahal, sudah pakai kacamata biar ga terganggu oleh asap kebakaran TPA, tapi ternyata masih nembus. Rasanya di mata pedes, dan pakaian jadi ikut bau sangit,’’ ujar Aji, warga Ringin Telu, Kalipancur.
Kebakaran TPA Jatibarang ini terjadi kedua kalinya setelah kejadian sebelumnya pada Senin (18/9/2023) lalu. Kali ini zona yang terbakar adalah zona aktif yakni dua dan tiga yang merupakan area sampah yang belum lama dibuang. Dampak dari kebakaran ini adalah area sekitar dua hektare hangus.
Kebakaran meluas karena pengaruh angin kencang yang membuat api merambat ke wilayah lain. Pemadaman kebakaran itu pun sempat ada kendala karena titik-titik api yang jauh dari jangkauan mobil pemadam.
Atas kejadian tersebut, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta maaf kepada masyarakat yang terdampak gangguan asap kebakaran TPA Jatibarang.
3. Kebakaran meluas ke zona aktif

"Kami meminta maaf kepada masyarakat yang terkena dampak gangguan asap akibat kebakaran TPA Jatibarang. Berbagai upaya sedang kami lakukan untuk proses pemadaman ini," katanya, Sabtu (7/10/2023).
Perempuan yang akrab disapa Ita ini juga mengawal langsung proses pemadaman kebakaran TPA Jatibarang bersama Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin.
"Anginnya kencang sehingga asap itu sampai ke permukiman warga. Kepada masyarakat, sekali lagi kami mohon maaf, atas nama Pemerintah Kota Semarang kami mohon maaf atas kesekian kalinya atas kasus kebakaran di TPA Jatibarang. Dan ini memang berbeda zona, dari yang sebelumnya ada di zona pasif sekarang kebakaran meluas ke zona aktif dari 2, 3, dan 4," tuturnya.
Hingga saat ini pihaknya sudah mengerahkan seluruh armada pemadam untuk melakukan penanganan kebakaran tersebut. Selain itu dirinya juga berkoordinasi dengan TNI-Polri dan stakeholder lain terkait upaya mencari bantuan pemadaman.
4. Minta bantuan BNPB untuk pemadaman

“Sudah padam, dan hanya asap serta masih ada titik api berupa bara. Berkat bantuan berbagai pihak, seperti BPBD, PU, Perkim ada TNI-Polri, upaya pemadaman ini bisa lebih masif,” ujarnya
Selain itu, Pemkot Semarang juga langsung berkoordinasi dengan BNPB untuk meminta bantuan water bombing. Hanya saja, helikopter yang mengoperasikan water bombing masih menangani kebakaran di lereng Gunung Lawu.
“Sudah komunikasi dengan BNPB tapi masih pengkondisian di Lawu. Dan kami diminta upaya dulu, semoga tidak perlu pakai water boombing,” tandasnya.