Pejabat di Salatiga Diwajibkan Komunikasi Pakai Medsos Selama Pandemik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salatiga, IDN Times - Para pejabat di lingkungan dinas Pemkot Salatiga diwajibkan untuk menggunakan media sosial (medsos) sebagai alat berkomunikasi dengan masyarakat selama masa pandemik COVID-19.
1. Admin medsos harus tanggap berikan informasi yang humanis
Menurut Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, penggunaan medsos nantinya bisa difungsikan untuk menekan risiko kerumunan saat penyebaran informasi bagi warganya.
"Admin medsos harus tanggap. Jangan asal ada akun lalu dibiarkan, warga tentunya tetap membutuhkan pelayanan yang cepat, tepat, dan humanis. Kita coba meminimalisir potensi kerumunan atau perjumpaan," kata Yuliyanto, Rabu (30/9/2020).
Baca Juga: Siapkan Belajar Tatap Muka, Pengusaha Angkot di Salatiga Dapat Intensif
2. Wali Kota Salatiga berharap tak ada klaster COVID-19 di kantor dinas
Ia mengaku dengan memakai medsos minimal tidak ada klaster penyebaran COVID-19 di tiap kantor dinas.
Yuliyanto berkata Informasi yang harus disebarluaskan harus bersifat tanya jawab dan memuat pesan-pesan edukatif lainnya. "Apalagi Salatiga masuk zona oranye," imbuhnya.
3. Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 ada 238 orang
Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Siti Zuraida menambahkan untuk perkembangan COVID-19 per hari ini, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 terdapat 238 orang.
Rinciannya yaitu ada 33 pasien dirawat, 202 pasien dinyatakan sembuh serta tiga pasien telah meninggal dunia. Sedangkan pasien yang menjalani isolasi ada 79 orang dan yang dinyatakan suspek ada 22 orang.
Baca Juga: Tertular di Salatiga, Karyawan BPJS Lamongan Positif COVID-19