Pandemik Corona, Konsumsi Daging Sapi di Semarang Turun, Harga Stabil

Harganya Rp110 ribu hingga Rp115 ribu per kilogram

Semarang, IDN Times - Penjualan daging sapi selama masa pandemik COVID-19 di Kota Semarang mengalami penurunan. Kondisi itu dipengaruhi oleh daya beli konsumen yang mengalami penurunan.

1. Permintaan daging sapi anjlok saat PPKM

Pandemik Corona, Konsumsi Daging Sapi di Semarang Turun, Harga StabilIlustrasi. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Ketua Perkumpulan Pengusaha Daging Sapi (PPDS) Kota Semarang, Hery Setiawan mengatakan, konsumsi daging sapi mengalami penurunan selama pandemik, yang dibarengi anjloknya permintaan konsumen mencapai 50 persen saat pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

‘’Konsumsi turun lantaran permintaan dari sektor usaha seperti perhotelan, restoran, kafe dan warung makan juga berkurang. Sebab, mereka juga terdampak PPKM sebagaimana jam operasional dibatasi,’’ ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (25/1/2021).

Mengacu data PPDS Semarang, saat ini konsumsi daging sapi di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut mencapai 15 ton per hari. Padahal, sebelum PPKM diterapkan, konsumsi harian daging sapi sebanyak 30 ton per hari.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik Bertubi-tubi Bikin Juragan Tahu Semarang Kelimpungan

2. Konsumsi turun tapi harga daging stabil di Semarang

Pandemik Corona, Konsumsi Daging Sapi di Semarang Turun, Harga StabilIlustrasi pasar. IDN Times/Besse Fadhilah

Hery menuturkan, anjloknya permintaan daging sapi tidak hanya dari kelas hotel, restoran, kafe dan pasar modern. Permintaan dari pasar tradisional, warteg, bakso, juga berkurang karena jam operasional usaha mereka juga dibatasi. 

Kendati demikian, harga daging sapi di Kota Semarang sampai saat ini masih cukup stabil, yakni sekitar Rp110 ribu sampai Rp115 ribu per kilogram.

‘’Untuk di Semarang harga masih stabil sejak akhir 2020 lalu. Namun, jika dibandingkan pada awal pandemik ada kenaikan antara Rp5 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram,’’ tuturnya.

Ihwal pasokan, distribusi daging sapi ke Kota Semarang saat ini masih lancar, sehingga belum membutuhkan stok tambahan. Adapun pasokannya berasal dari sentra-sentra peternak lokal di Boyolali, Klaten dan Sukoharjo.

3. Gejolak harga daging sapi tidak terjadi di Jawa Tengah

Pandemik Corona, Konsumsi Daging Sapi di Semarang Turun, Harga StabilANTARA FOTO/Rahmad

Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Peternak Sapi Indonesia (ASPI) Jawa Tengah, Suparno mengatakan, kenaikan harga daging sapi di Jabodetabek belum terlalu memengaruhi terhadap harga dan pasokan daging sapi di Jawa Tengah.

‘’Selama pandemik memang dirasakan daya beli masyarakat menurun dan berpengaruh terutama permintaan dari hotel, restoran atau kafe yang menurun sekitar 20 persen dibanding saat sebelum pandemik,’’ katanya saat dihubungi IDN Times, belum lama ini.

4. Pasokan daging sapi impor terjadi akibat keterlambatan pada masa pandemik COVID-19

Pandemik Corona, Konsumsi Daging Sapi di Semarang Turun, Harga StabilANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Untuk diketahui, harga daging sapi di Jateng berada pada kisaran harga Rp110 ribu hingga Rp115 ribu per kilogram. Sedangkan, harga sapi hidup saat ini mencapai Rp46 ribu per kilogram di Jateng dengan bobot sapi rata-rata 500-600 kilogram.

''Memang ada kenaikan harga di awal tahun ini, tapi tidak banyak. Hal itu karena ada keterlambatan impor sapi dari Australia di kala pandemik ini, sehingga berimbas pada harga jual daging sapi. Namun, kendala itu bisa diatasi karena stok sapi di Jateng sekitar 1,7 juta ekor dan tersebar di sejumlah wilayah sentra di antaranya di Boyolali, Wonogiri, Sragen, Magelang, Klaten dan Sukoharjo,’’ tandasnya.

Baca Juga: Perpanjangan PPKM, Pemkot Semarang: Kafe Restoran Buka Lebih Lama

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya