Terdampak Virus Corona, 3.584 PKL di Semarang Gratis Retribusi 3 Bulan

Sebab omzet turun 70 persen dan sepi pembeli

Semarang, IDN Times - Pedagang kaki lima (PKL) di Semarang, Jawa Tengah tak luput terkena dampak dari efek domino virus corona (COVID-19). Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) itu mengeluhkan omzetnya menurun drastis sejak pandemi tersebut merebak.

Kendati demikian, stimulus Pemerintah Kota Semarang dalam wujud pembebasan iuran retribusi selama tiga bulan bagi para pedagang rupanya akan dapat sedikit meringankan beban mereka dalam mempertahankan usahanya. 

1. Pembebasan retribusi meringankan beban pengeluaran pedagang

Terdampak Virus Corona, 3.584 PKL di Semarang Gratis Retribusi 3 BulanPedagang kaki lima pasar induk Penajam. IDN Times/Ervan Masbanjar

Pemilik Nasi Goreng Babat Pak Karmin, Astrid mengatakan, dirinya sudah mendengar kabar bahwa pemerintah akan memberikan pembebasan iuran retribusi selama 3 bulan. Yakni mulai April, Mei, dan Juni 2020.

‘’Kami berterima kasih dengan kebijakan yang meringankan beban kami, paling tidak tiga bulan tidak bayar retribusi. Sebab, kejadian virus corona ini mempengaruhi usaha saya,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Selasa (7/4).

Baca Juga: Penghuni Rusunawa di Semarang Gratis Bayar Sewa Selama Tiga Bulan  

2. Virus corona berdampak pada sepinya warung

Terdampak Virus Corona, 3.584 PKL di Semarang Gratis Retribusi 3 Bulaninstagram.com/sangprabv

Selain penjualan menurun, karena berkurangnya jumlah pembeli, sejumlah aturan juga membuat pembeli urung mampir ke warungnya yang berada di dekat Jembatan Berok Semarang.

‘’Jadi sekarang ini kami juga tutup lebih awal dari yang biasanya jam 23.00 , jadi jam 20.30 tutupnya. Hal itu selain karena pemberlakuan social distancing, kalau malam sekarang ada Satpol PP berpatroli ke warung-warung dan meminta pembeli tidak boleh makan di tempat alias suruh bawa pulang makanannya,’’ tuturnya.

Tak ayal, hal itu membuat warung semakin sepi dan berimbas pada kerugian usahanya. Kondisi tersebut sudah terasa sejak awal Maret 2020, ketika pemerintah mengumumkan ada warga Indonesia yang terkena virus corona dan pemberlakuan social distancing.

‘’Namun, saya memutuskan tetap buka karena saya punya karyawan yang butuh penghidupan. Sehingga berapapun hasilnya yang penting usaha tetap jalan dan bisa menggaji karyawan,’’ ungkap Astrid.

3. Omzet jualan turun drastis sampai 70 persen akibat COVID-19

Terdampak Virus Corona, 3.584 PKL di Semarang Gratis Retribusi 3 Bulan(Dok. Istimewa)

Kisah yang sama juga dialami Rizky Fitri. Pemilik Warung Ayam dan Bebek Goreng Gama Mbak Tik itu turut merasakan hal serupa sebagai pedagang kaki lima. Dia menuturkan, satu dari tiga warungnya harus tutup karena corona. Sedangkan, warung lainnya tidak beroperasi secara optimal.

‘’Warung di Pusat Kuliner Batan diliburkan dulu dan hanya melayani pesanan untuk dibawa pulang. Kemudian, warung di Jalan Thamrin dan Jalan Imam Bonjol dekat Stasiun Poncol hanya buka sampai jam 21.00 dari sebelumnya beroperasional 24 jam,’’ jelasnya.

Stimulus berupa pembebasan iuran retribusi PKL ini tentu membantu Rizky, karena kondisi saat ini beda dengan sebelumnya.

"Jualan sekarang beda, karena omzet turun drastis antara 50-70 persen. Adanya social distancing dan work from home membuat pembeli berkurang apalagi yang makan di warung. Jadi, retribusi gratis ini akan membantu dan meringankan, artinya pengeluaran saya berkurang,’’ tuturnya.

4. Dinas Perdagangan sosialisasikan pembebasan retribusi ke PKL

Terdampak Virus Corona, 3.584 PKL di Semarang Gratis Retribusi 3 BulanPKL di Jalan Malioboro. IDN Times/Febriana Sinta

Sementara itu, bantuan pembebasan iuran retribusi untuk PKL yang diberikan Pemkot Semarang diyakini bakal membantu meringankan beban pedagang. Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman menyebut dampak COVID-19 sangat dirasakan PKL saat ini. Apalagi, sekarang ruas jalan utama ditutup mulai pukul 18.00-06.00 WIB, bahkan akhir pekan penutupan berlaku 24 jam.

‘’Pada di jalan-jalan itu banyak PKL seperti di Simpang Lima, Gajah Mada, dan Depok. Meskipun mereka tetap buka, tapi pembeli akan berkurang drastis. Sehingga, dengan adanya kebijakan pembebasan retribusi ini kami langsung sosialisasikan ke PKL,’’ bebernya saat dihubungi IDN Times, Selasa (7/4).

5. Sebanyak 3.584 PKL akan menerima stimulus bebas retribusi

Terdampak Virus Corona, 3.584 PKL di Semarang Gratis Retribusi 3 BulanANTARA FOTO/Galih Pradipta

Dinas Perdagangan langsung menyebarkan surat edaran tersebut ke PKL melalui koordinator PKL yang ada di seluruh Kota Semarang.

’Kami hubungi koordinatornya baik telepon maupun pesan Whatsapp untuk menyampaikan ke pedagang kalau untuk bulan April, Mei, Juni mereka tidak perlu bayar retribusi. Juru pungut iuran juga kami sosialisasi agar tidak perlu memungut retribusi ke pedagang,’’ jelas Fravarta.

Tercatat ada 3.584 PKL yang terdata di Dinas Perdagangan Kota Semarang. Adapun, setiap hari biasanya pedagang dipungut iuran retribusi dengan besaran yang berbeda tergantung luas tempat dan lokasi berjualan. sekitar Rp2 ribu hingga Rp5 ribu setiap kali berjualan pagi atau sore

Baca Juga: Alun-alun Kudus Bakal Dirapikan Dari PKL, Pedagang Akan Dipindah 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya