Pasta Bawang Merah Hasil Dari Petani Brebes Diekspor ke Arab Saudi

Laporan Haikal Adithya
Brebes, IDN Times - Klaster bawang merah binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal, berhasil melakukan terobosan baru dalam menjaga stabilitas harga bawang merah di Indonesia. Baru-baru ini, sebuah pabrik yang dikelola BUMP mampu memproduksi pasta bawang dan mengekspor ke negara Timur Tengah.
Baca Juga: 5 Ide Kreasi Olahan Berbahan Bawang Merah, Lezat dan Menggugah Selera!
1.Produksi bawang merah dalam bentuk pasta
Badan Usaha Milik Petani (BUMP) tersebut yakni, PT Sinergi Brebes Inovatif yang berlokasi di Desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Pabrik ini merupakan pengembangan klaster bawang merah binaan KPW Bank Indonesia Tegal.
Tujuannya dibentuknya klaster tersebut yakni, memproduksi bawang merah yang jumlahnya berlimpah dalam bentuk pasta. Sehingga mampu meningkatkan nilai tambah dan mempunyai daya simpan yang lebih lama.
2. Pabrik pasta bawang pertama di Indonesia
Pabrik pasta bawang merah dengan merek ‘Ulegan Bawang’ merupakan industri pertama di Indonesia yang memproduksi olahan bawang merah berupa pasta. Kepemilikan saham pabrik yang didirikan pada 2017 ini sebagian besar adalah petani anggota Kelompok Tani Sido Makmur, Desa Sidamulya.
“Pemilik saham di pabrik ini kurang lebih ada 52 orang. Semuanya merupakan petani yang tergabung dalam kelompok tani,” ujar Ketua Kelompok Tani Sido Makmur, Juwari usai acara pelepasan ekspor perdana pasta bawang merah, Rabu (18/12) sore.
3. Ekspor pasta ke Jeddah
Lebih lanjut Juwari menjelaskan, hasil olahannya mampu terbang ke Jeddah, Arab Saudi setelah melalui proses yang cukup panjang. Dalam kontraknya, PT Sinergi Brebes Inovatif diminta mengirimkan pasta bawang merah sebanyak 56 ton.
Adapun proses pengiriman dilakukan dalam tiga tahap, selama tiga bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp1,6 miliar. Juwari mengaku, potensi pasar di luar negeri sangat besar. Bahkan, setelah pengiriman 56 ton, rencananya pada April 2020 mendatang akan ekspor kembali ke Jeddah sebanyak 90 ton.
“Syarat legalisasi, sertifikat keamanan pangan hingga izin olahan harus jelas dan lengkap. Untuk mendapatkan kerjasama, kita juga bersaing dengan produk pasta dari Thailand, Vietnam dan India,” tegasnya.
4. Menjaga stabilitas harga bawang
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, Soekowardojo yang hadir dalam acara pelepasan mengatakan, ekspor perdana pasta bawang merah merupakan sinergi dan kerja besar yang diupayakan sejumlah pihak, mulai dari BI, pemerintah daerah, hingga petani.
Pabrik pasta bawang merah yang dikelola BUMP PT Sinergi Brebes Inovatif bisa menjadi contoh pola kerja usaha yang dijalankan petani untuk komoditas-komoditas lain. Selain itu, juga menjadi salah satu upaya untuk menjaga stabilitas harga bawang merah yang kerap anjlok saat stoknya melimpah pada panen raya.
“Ekspor yang dilakukan juga akan mendatangkan devisa negara dan sejalan dengan visi BI dalam upaya menggenjot ekspor untuk mengatasi defisit transaksi berjalan. Sehingga ke depan semoga ekspornya bisa bertambah, tidak hanya ke Saudi,” tandasnya.
Baca Juga: Resep Membuat Buncis Krispi Bawang Putih, Cocok buat Camilan atau Lauk