BBM Langka, Pengusaha Truk Jateng Ngeluh Biosolar Dibatasi di SPBU

Sopir truk buang waktu dengan ngantre di SPBU berjam-jam

Semarang, IDN Times - Para pengusaha truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah mengeluhkan pembelian Biosolar di sejumlah lokasi SPBU yang belakangan ini dibatasi. 

1. Kelangkaan biosolar menyulitkan sopir truk

BBM Langka, Pengusaha Truk Jateng Ngeluh Biosolar Dibatasi di SPBUANTARA FOTO/Reno Esnir

Menurut Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi dan Logistik Aptrindo Jateng dan DIY, Agus Pratiknyo pembatasan pembelian Biosolar telah menyebabkan kelangkaan selama dua pekan di pom bensin wilayah Jawa Tengah.

"Buat para sopir truk antar kota antar propinsi, kondisi seperti ini benar-benar sangat menyulitkan. Kita menemukan kalau sopir musti ngantre berjam-jam, juga setiap pembelian Biosolarnya dibatasi berbeda-beda di setiap SPBU," kata Agus kepada IDN Times, Senin (18/10/2021).

Baca Juga: Kebakaran Kilang Balongan Tak Pengaruhi Pasokan BBM dan LPG di Jateng 

2. Sopir truk habiskan waktu mengantre di pom bensin

BBM Langka, Pengusaha Truk Jateng Ngeluh Biosolar Dibatasi di SPBUIlustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Lebih lanjut, ia menyebut bila kelangkaan biosolar telah memicu pengiriman distribusi logistik ke berbagai daerah menjadi tersendat.

Agus bilang para sopir truk justru banyak buang tenaga dengan terpaksa mengantre di pom bensin. Waktu perjalanannya, katanya terbuang sia-sia karena harus menghadapi kelangkaan Biosolar yang terjadi hampir merata di 35 kabupaten/kota. 

3. Pertamina diminta tingkatkan pengawasan penjualan BBM di SPBU

BBM Langka, Pengusaha Truk Jateng Ngeluh Biosolar Dibatasi di SPBUIDN Times/Dhana Kencana

Ia mendesak supaya Pertamina meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas penjualan BBM di SPBU. Pasalnya, hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi kebocoran penjualan BBM.

"Sebenarnya sudah lama dilakukan pendataan penjualan Biosolar oleh petugas di semua SPBU, namun sampai saat ini kami tidak tahu untuk apa," bebernya.

Ia menyarankan kepada pemerintah menerbitkan peraturan yang memperbolehkan hanya kendaraan umum plat kuning saja yang bisa menikmati subsidi BBM.

Dengan begitu, tidak terjadi kebocoran penjualan BBM bersubsidi ke sektor industri dengan menggunakan tangki yang dimodifikasi atau berpuluh-puluh jerigen.

"Kalau untuk pengendalian suplai BBM bersubsidi kan mestinya sudah bisa dikalkulasikan dengan pendataan itu. Kami berharap pemerintah mau serius memikirkan soal kelangkaan Biosolar yang sering terjadi ini," imbuhnya.

Baca Juga: Masyarakat Antre Lama karena BBM Langka di Sumut, Ini Penyebabnya

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya