Pengrajin Pisau Souvenir di Kudus Turun Omset Hingga 25 Persen

Bulan Suro pengrajin sepi order

Kudus, IDN Times - Pengrajin pisau souvenir di Kudus mengalami penurunan permintaan penjualan. Penurunan permintaan mencapai 25 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal ini seperti yang dirasahkan para pengrajin di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo, Kudus. Mereka mengeluh karena permintaan pisau mengalami penurunan.

Baca Juga: Hari Jadi ke-470 Kota Kudus, Pemkab Gelar Festival Karnaval Budaya

1. Penurunan permintaan dipengaruhi bulan Suro

Pengrajin Pisau Souvenir di Kudus Turun Omset Hingga 25 PersenOetoro Aji

Salah satu pengrajin pisau Syahri Badlowi mengatakan permintaan pisau souvenir saat ini diakui mengalami penurunan hingga 25 persen.

“ Kalau secara umum mengalami penurunan pada bulan September ini. Karena bulan September ini masuk bulan Suro (itungan orang jawa). Karena tidak ada acara nikah,” ungkapnya, Selasa (24/9/2019).

2. Musim Nikah Mampu Produksi 500 biji pisau souvenir

Pengrajin Pisau Souvenir di Kudus Turun Omset Hingga 25 Persenpixabay.com/StockSnap

Menurut Badlowi, untuk bulan sebelumnya produksi pisau jenis souvenir bisa mencapai 500 biji. Padahal rata-rata perhari masing-masing pengrajin bisa memproduksi 100 biji pisau.

“Masing-masing pengrajin pisau beda dapat produksinya. Sesuai kemampuan. Namun rata-rata mampu memproduksi 100 biji perhari,” ungkapnya.
Untuk memproduksi itu, di Desa Hadipolo sudah ada 500 pengrajin pisau.

Kata dia saat seperti sekarang permintaan mengalami penurunan.
“Kalau yang banyak, ya permintaan banyak. Karena bulan ini sepi akhirnya berdampak pada permintaan pisau,” ujarnya.

3. Promosi penjualan secara online melalui media sosial

Pengrajin Pisau Souvenir di Kudus Turun Omset Hingga 25 PersenOetoro Aji

Lesunya permintaan pisau souvenir tidak berdampak pada permintaan pisau dapur.

Kata dia, permintaan pisau dapur masih normal tinggal bagaimana untuk mencari peluang pasar.

Penjualan pun tidak hanya dilakukan secara langsung, akan tetapi juga dilakukan secara online. Pihaknya juga melakukan promosi pisau di media-media sosial.

“Tinggal bagaimana kita mencari peluang pasar. Dan semakin memperluas jaringan dan pemasaran nya. Untuk pisau dapur kita masih kirim ke beberapa wilayah seperti di Jakarta, Semarang, hingga Surabaya,” ungkapnya.

Ditambahkan Dia, untuk harga pisau yang dijual bermacam-macam sesuai dengan ukuran dan jenis pisau.

Untuk pisau dapur berukuran kecil dipatok harga Rp 1.500 perbiji, ukuran sedang dipatok harga Rp 2.500 perbiji, serta ukuran besar harganya Rp 5.000 perbiji.

“Sedangkan untuk pisau souvenir yang sudah jadi lengkap harganya Rp 2.500 perbiji,” tandasnya.

Baca Juga: 10 Ide Souvenir Pernikahan dari Beragam Kue dan Permen, Unik Banget!

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya