Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Kebiasaan Sepele yang Membuat Konsumsi BBM Mobil Jadi Boros

illustrasi mengendarai mobil (pexels.com/Tobi)
illustrasi mengendarai mobil (pexels.com/Tobi)
Intinya sih...
  • Menginjak pedal gas secara mendadakKebiasaan ini membuat mesin bekerja lebih keras dan konsumsi BBM meningkat signifikan.
  • Membiarkan mesin menyala saat diamMenyebabkan bahan bakar terus terbuang, sebaiknya matikan mesin jika berhenti lebih dari 3 menit.
  • Membawa beban berlebihanMembuat mesin bekerja lebih keras dan membutuhkan konsumsi bahan bakar lebih banyak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengendarai mobil memang memberikan kenyamanan tersendiri, apalagi saat harus bepergian jarak jauh atau membawa banyak barang. Namun, sering kali ada keluhan yang muncul yaitu konsumsi bahan bakar yang terasa lebih cepat habis. Padahal, kondisi mesin mobil belum tentu bermasalah, melainkan ada kebiasaan sepele yang justru membuat pemakaian bahan bakar meningkat tanpa disadari.

Kebiasaan kecil ini sering dilakukan secara otomatis oleh pengendara, entah karena terburu-buru, merasa lebih praktis, atau sekadar nyaman. Sayangnya, jika dilakukan terus-menerus, konsumsi BBM bisa jauh lebih boros dari yang seharusnya. Mengetahui apa saja penyebabnya bisa membantu menghemat pengeluaran dan menjaga efisiensi mobil tetap optimal.

1. Menginjak pedal gas secara mendadak

illustrasi mengendarai mobil matic (unsplash.com/Luke Miller)
illustrasi mengendarai mobil matic (unsplash.com/Luke Miller)

Kebiasaan menginjak pedal gas mendadak membuat mesin bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga. Perubahan putaran mesin yang tiba-tiba ini membuat konsumsi BBM meningkat signifikan karena suplai bahan bakar langsung ditingkatkan. Jika dilakukan berulang, bukan hanya boros, tetapi juga bisa mempercepat keausan komponen mesin tertentu.

Sebaliknya, mengemudi dengan halus dan stabil akan membuat mesin bekerja lebih efisien. Perpindahan gigi secara tepat juga mendukung kinerja bahan bakar agar tetap seimbang. Banyak orang menganggap menekan gas mendadak lebih cepat sampai tujuan, padahal justru konsumsi bahan bakar meningkat dan perbedaan waktu tempuhnya gak terlalu signifikan.

2. Membiarkan mesin menyala saat diam

ilustrasi menyalakan mobil (freepik.com/freepik)
ilustrasi menyalakan mobil (freepik.com/freepik)

Kebiasaan membiarkan mesin mobil menyala saat berhenti cukup lama, misalnya menunggu seseorang atau parkir sebentar, tanpa disadari membuat bahan bakar terus terbuang. Mesin tetap membutuhkan suplai bahan bakar meski mobil gak bergerak. Dalam jangka panjang, hal ini jelas berpengaruh terhadap efisiensi BBM.

Beberapa orang berpikir menyalakan mesin terus-menerus lebih baik dibanding mematikannya lalu menghidupkan lagi. Namun, pada mobil modern, sistem starter sudah dirancang hemat energi sehingga gak perlu khawatir soal konsumsi tambahan saat menghidupkan mesin. Matikan mesin ketika berhenti lebih dari 3 menit, karena itu lebih efisien dan ramah lingkungan.

3. Membawa beban berlebihan

illustrasi memindahkan barang ke mobil (pexels.com/Ketut Subiyanto)
illustrasi memindahkan barang ke mobil (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Mobil yang membawa beban berlebih membuat mesin bekerja lebih keras dari biasanya. Hal ini tentu membutuhkan tenaga tambahan yang diimbangi dengan konsumsi bahan bakar lebih banyak. Banyak orang sering membiarkan barang menumpuk di bagasi tanpa sadar bahwa hal tersebut berpengaruh besar pada efisiensi.

Menjaga mobil tetap ringan akan membantu kinerja mesin lebih optimal dan konsumsi BBM lebih irit. Barang-barang yang gak terlalu penting sebaiknya dikeluarkan agar beban mobil berkurang. Semakin ringan mobil, semakin sedikit tenaga yang dibutuhkan untuk bergerak, sehingga penggunaan bahan bakar bisa lebih hemat.

4. Tekanan ban yang tidak sesuai

ilustrasi mengecek tekanan ban mobil (freepik.com/standret)
ilustrasi mengecek tekanan ban mobil (freepik.com/standret)

Tekanan ban yang kurang sering dianggap sepele, padahal pengaruhnya besar terhadap konsumsi BBM. Ban dengan tekanan rendah menciptakan gesekan lebih besar dengan jalan sehingga mesin harus bekerja ekstra. Akibatnya, bahan bakar yang dipakai juga meningkat secara signifikan.

Rutin mengecek tekanan ban bisa membantu menjaga efisiensi bahan bakar. Biasanya, rekomendasi tekanan ban tertera pada pintu mobil atau buku manual. Dengan tekanan ban sesuai standar, mobil terasa lebih ringan saat dikemudikan, kenyamanan meningkat, dan konsumsi BBM pun lebih hemat.

5. Menggunakan AC berlebihan

illustrasi AC mobil (vecteezy.com/pichai pipatkuldilok)
illustrasi AC mobil (vecteezy.com/pichai pipatkuldilok)

Menghidupkan AC terus-menerus dengan suhu paling rendah membuat mesin terbebani lebih besar. Sistem pendingin udara mengambil energi dari mesin sehingga konsumsi bahan bakar otomatis meningkat. Terutama saat cuaca gak terlalu panas, kebiasaan ini bisa membuat BBM lebih cepat habis tanpa disadari.

Mengatur penggunaan AC secara bijak adalah langkah penting untuk menjaga efisiensi. Gunakan AC seperlunya dengan suhu yang wajar agar tetap nyaman tanpa membebani mesin berlebihan. Membuka kaca sesekali saat kondisi aman juga bisa membantu sirkulasi udara dan mengurangi konsumsi bahan bakar yang gak perlu.

Kebiasaan sepele sering dianggap gak berdampak besar, padahal justru bisa membuat konsumsi bahan bakar membengkak. Menginjak gas mendadak, membiarkan mesin menyala, membawa beban berlebih, tekanan ban yang gak sesuai, hingga penggunaan AC berlebihan adalah faktor utama yang memicu pemborosan.

Mengubah kebiasaan kecil ini bisa membantu mobil tetap efisien, pengeluaran lebih hemat, dan umur mesin lebih panjang. Dengan begitu, perjalanan terasa lebih nyaman tanpa khawatir bahan bakar cepat habis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us