5 Jejak Hijau ANTAM, Dari Sertifikasi LBMA ke Konservasi Alam

- ANTAM mendapatkan sertifikasi internasional LBMA Good Delivery untuk emas berkualitas 99,99% dan diakui secara global.
- ANTAM memberikan edukasi kepada publik tentang cara memverifikasi keaslian produk emas, termasuk melalui aplikasi CertiEye.
- ANTAM mereklamasi dan merevegetasi lahan tambang Pongkor serta meningkatkan populasi Jalak Putih melalui program konservasi.
Sebagai salah satu pelaku strategis dalam industri logam mulia nasional, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) memperkuat kredibilitas melalui sertifikasi internasional, transparansi produk, serta penerapan program keberlanjutan lingkungan dan energi. Serangkaian inisiatif tersebut menunjukkan pendekatan ANTAM yang tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga pada etika, mutu, dan tanggung jawab jangka panjang.
Berbagai data yang dipublikasikan menunjukkan bahwa ANTAM tidak hanya berfokus pada produksi emas, tetapi juga pada penerapan ESG (Environmental, Social, Governance), verifikasi keaslian produk, serta program keberlanjutan berbasis konservasi. Pada kesempatan ini akan disajikan lima infografis untuk membantu memahami peran, inovasi, dan dampak ANTAM terhadap industri emas dan lingkungan.
Simak rangkuman informasinya berikut ini. Keep reading!
1. ANTAM sebagai pionir LBMA Good Delivery
ANTAM terus memperkuat posisinya sebagai produsen emas terpercaya dengan sertifikasi internasional LBMA Good Delivery yang memastikan kualitas emas mencapai kadar kemurnian 99,99 persen dan diakui di pasar global.

2. Enam Cara Mengecek Keaslian Emas ANTAM
Kepercayaan LBMA Good Delivery diperkuat melalui edukasi publik tentang cara memverifikasi keaslian produk, termasuk pemeriksaan melalui aplikasi CertiEye, pengecekan nomor seri, kemasan certicard, hingga tes fisik sederhana agar konsumen terlindungi dari produk palsu yang makin banyak beredar di pasaran.

3. Reklamasi dan Revegetasi di Tambang Pongkor
Komitmen ANTAM tidak hanya berhenti pada kualitas produk, tetapi juga diwujudkan melalui tanggung jawab lingkungan setelah operasional penambangan. Di Pongkor, Kabupaten Bogor, ANTAM mereklamasi dan merevegetasi lebih dari 6.000 hektare (ha) lahan, menanam lebih dari 581 ribu pohon, serta menciptakan serapan karbon dan biomassa yang berkontribusi pada pemulihan ekosistem pascatambang.

4. Konservasi Jalak Putih
Upaya keberlanjutan ANTAM berjalan berdampingan dengan konservasi satwa endemik, seperti Jalak Putih, yang populasinya berhasil meningkat berkat program kolaboratif sejak 2013.

5. Implementasi B40 di ANTAM UBPE Pongkor
Sebagai bagian dari transisi energi bersih, ANTAM juga menerapkan penggunaan Biodiesel B40 dalam operasional kendaraan tambangnya untuk mendukung target nasional Net Zero Emission (NZE) 2060, sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Melalui rangkaian inisiatif di atas, ANTAM tidak hanya menghadirkan emas berkualitas dunia, tetapi juga menunjukkan bahwa industri pertambangan dapat berjalan dengan prinsip transparan, bertanggung jawab, dan berkelanjutan--menghadirkan manfaat bagi pasar, lingkungan, dan masyarakat secara bersamaan.
















