Baru Menjabat, VP Daop 5 Gelar Pasukan Hadapi Nataru 2025/2026

- KAI waspadai jalur bencana
- Tiga lokasi ini jadi perhatian khusus
- Prediksi puncak nataru terjadi 28 Desember
Purwokerto, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggelar apel kesiapan pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sebagai bagian dari langkah antisipatif menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat sekaligus potensi gangguan perjalanan akibat cuaca ekstrem.
VP KAI Daop 5 Purwokerto, Mohamad Arie Fathurrochman yang menjabat awal Desember 2025 lalu menegaskan keselamatan perjalanan kereta api menjadi prioritas mutlak, terutama di wilayah dengan risiko banjir, longsor, hingga titik kritis jalur rel dan perlintasan sebidang.
Arie juga menambahkan bahwa keselamatan perkeretaapian tidak bisa dibebankan pada satu institusi semata. Dibutuhkan koordinasi lintas sektor yang solid, mulai dari TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, hingga lembaga kebencanaan seperti BNPB dan Basarnas.
"Keselamatan kereta api bukan hanya tanggung jawab internal KAI, melainkan hasil dari kolaborasi dan stabilitas seluruh sektor terkait,"tegasnya kepada IDN Times, Kamis (18/12/2025).
1. KAI waspadai jalur bencana

KAI juga menaruh perhatian khusus pada kondisi wilayah yang masih dalam tahap pemulihan pascabencana. Dalam situasi tersebut, selain sebagai moda transportasi, juga menjadi harapan bagi masyarakat yang ingin pulang berkumpul bersama keluarga di momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
“Disetiap keberangkatan, ada kepercayaan yang harus dijaga, bukan hanya aspek keamanan, tetapi juga kesiapan operasional menghadapi masa angkutan libur panjang 2025-2026,"ujarnya.
KAI menilai peran kereta api sangat krusial dalam menopang pergerakan massal masyarakat, sehingga setiap perjalanan harus dirancang dan dijalankan dengan perhitungan matang agar tidak menimbulkan gangguan berantai pada moda transportasi lain seperti bandara maupun pelabuhan.
2. Tiga lokasi ini jadi perhatian khusus

Arie menjelaskan sejak dua bulan terakhir, KAI telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dishub dan BMKG. Di wilayah Daop 5 Purwokerto, setidaknya terdapat tiga lokasi yang menjadi perhatian khusus, mulai dari jalur Lebeng hingga Banjar yang memiliki potensi longsor, wilayah Jeruklegi.
"Ini yang rawan banjir berdasarkan pengalaman sebelumnya, hingga daerah Krupuk Linggapura yang mengalami gerusan Sungai Kali Pedes mendekati jalur rel, untuk mengantisipasi hal tersebut, KAI menambah personel pengamanan dan pemeriksa jalur,"jelanya.
Total ada 58 petugas ekstra yang disiagakan, terdiri dari 50 petugas pemeriksa jalur tambahan, 5 petugas penjaga perlintasan ekstra, serta 3 petugas pengawasan khusus di titik rawan. Pemantauan dilakukan intensif, terutama saat hujan lebat atau ketika BMKG mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang dipantau secara rutin melalui laporan harian.
3. Prediksi puncak nataru terjadi 28 Desember

KAI daop 5 memprediksi lonjakan penumpang selama masa Nataru mencapai sekitar 10 persen, dengan puncak arus terjadi pada 28 Desember. Untuk mengakomodir peningkatan tersebut, KAI menambah tiga perjalanan kereta api, yakni dua KA baru Kutojaya Utara dan Kutojaya Selatan, serta mengoperasikan KA Purwojaya yang sebelumnya hanya berjalan akhir pekan menjadi setiap hari.
Dengan berbagai langkah ini, KAI menegaskan komitmennya menghadirkan perjalanan yang aman, nyaman, dan selamat bagi seluruh pelanggan.
"Senyum, kepedulian, dan disiplin petugas di lapangan adalah wajah KAI di mata masyarakat, keselamatan tetap menjadi prioritas yang tidak bisa ditawar,"pungkasnya.


















