Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Panjang Umur Bisnis BRI dari Menjaga Sungai di Seluruh Negeri

Pekerja membersihkan Sungai Krobokan, Semarang Barat dalam rangka program BRI Peduli ''Jaga Sungai, Jaga Kehidupan'', Rabu (6/12/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Semarang, IDN Times - Perubahan iklim mengancam manusia dan kehidupan di muka bumi ini. Adapun, pengaruhnya adalah peningkatan kejadian saat cuaca ekstrem seperti kekeringan dan banjir. 

Aliran sungai yang tidak lancar jadi penyebab banjir di Semarang

Ilustrasi sungai Krobokan di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang tercemar sampah masyarakat. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kota Semarang, Jawa Tengah tak luput dari kejadian-kejadian tersebut. Setelah merasakan kekeringan dan suhu panas ekstrem pada musim kemarau lalu, sekarang Ibu Kota Jawa Tengah ini tengah berupaya untuk mengantisipasi dari bencana banjir. Pasalnya, setiap musim hujan sejumlah kawasan di Kota Semarang tak luput dari terjangan banjir.

Kecamatan Semarang Barat menjadi salah satu wilayah yang menjadi langganan banjir. Sejumlah kelurahan di kecamatan tersebut yang berada dekat dengan sungai dan pantai di pesisir Semarang kerap bertemu dengan air bah tiap kali hujan deras selama berhari-hari.

Sri Sulasih, warga Jalan Dworowati RT 05 RW 08, Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat menuturkan, setiap musim penghujan dan terjadi hujan deras yang tidak henti-henti kawasan di dekat rumahnya pasti kebanjiran.

‘’Seperti saat hujan akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023, disini kena banjir besar. Warga yang rumahnya belum ditinggikan kebanjiran, bahkan ada yang diungsikan. Penyebab banjir sendiri karena drainase yang meluap tidak mampu menampung air hujan dan aliran sungai yang tidak lancar,’’ ungkapnya saat ditemui, Rabu (6/12/2023).

Kejadian banjir di Kelurahan Krobokan dan sekitarnya itu sudah seperti agenda rutin tahunan ketika musim penghujan tiba.

Lurah Krobokan, Sutono mengatakan, saat banjir akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023 lalu hampir 60 persen warga terdampak banjir dari total 10 ribu warga di Kelurahan Krobokan.

‘’Mereka yang kebanjiran itu diungsikan sembari air surut. Namun, agar air surut harus menunggu antrean karena drainase dan sungai-sungai kecil yang mengalir di wilayah sini tidak lancar. Tidak lancarnya itu karena sungai membawa sampah. Selain itu, sungai di hulu lebih lebar daripada di hilir, sehingga aliran sungai menjadi tidak lancar hingga ke muara,’’ jelasnya.

BRI Peduli ''Jaga Sungai Jaga Kehidupan'' hadir di Semarang

Pemimpin Cabang BRI Semarang Pattimura, Erwin Nur Himawan bersama stakeholder menanam pohon di tepi Sungai Krobokan, Semarang Barat, Kota Semarang, Rabu (6/12/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Permasalahan yang dialami warga ini terungkap saat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) melalui BRI Semarang Pattimura melaksanakan kegiatan bersih-bersih sungai dan menanam pohon dalam program BRI Peduli ‘’Jaga Sungai Jaga Kehidupan’’ di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Rabu (6/12/2023). Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka HUT Ke-128 BRI itu bertujuan untuk menjaga lingkungan terutama sungai-sungai di Indonesia.

Program ‘’Jaga Sungai Jaga Kehidupan’’ ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Bank BRI sekaligus mengimplementasikan prinsip bisnis yang berkelanjutan, environmental, social and governance (ESG). Pada kegiatan tersebut BRI bersama warga melakukan pembersihan Sungai Krobokan dari sampah-sampah sehingga lebih bersih dan mengalir lancar.

Selain itu, berkolaborasi dengan program BRI Menanam, karyawan BRI, warga dan pejabat berwenang di lingkungan Pemerintah Kota Semarang juga menanam sebanyak 20 bibit tanaman buah di tepi sungai. Upaya ini untuk penghijauan sekaligus mencegah bencana longsor di masa mendatang.

Pada kesempatan tersebut, warga yang hadir di acara itu juga mendapatkan edukasi lingkungan sehat dan pengelolaan sampah. Kemudian, juga diserahkan bantuan sarana dan prasarana pendukung untuk menjaga lingkungan berupa dua gerobak sampah, 6 tempat sampah, satu plang tulisan “Dilarang Buang Sampah di Sungai Ini” dan 20 bibit tanaman buah.

Pemimpin Cabang BRI Semarang Pattimura, Erwin Nur Himawan mengatakan, kegiatan ini bagian dari upaya BRI untuk menjaga lingkungan. Adapun, harapannya bisa berdampak bagi masyarakat sekitar sekaligus secara nasional.

“Alasan kami memilih membersihkan Sungai Krobokan karena daerah ini terdapat sampah dimana-mana dan rawan banjir. Sehingga, kami turut berupaya bersama warga sekitar untuk mengantisipasi bencana banjir dengan bersih-bersih sampah di sungai,” ungkapnya didampingi Manajer Operasional dan Layanan BRI Semarang Pattimura, Maria Helliana Tutuarima.

Kegiatan pembersihan sungai dan penghijauan melalui program ‘’Jaga Sungai Jaga Kehidupan’’ ini dilakukan secara nasional oleh BRI di 18 regional office BRI dan menyasar 100 titik lokasi.

Edukasi warga untuk menjaga lingkungan

BRI Cabang Semarang Pattimura memberikan bantuan alat dan perlengkapan untuk pengelolaan sampah di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang dalam rangka HUT Ke-128 BRI, Rabu (6/12/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Upaya tersebut juga disambut positif oleh Camat Semarang Barat dan Lurah Krobokan serta warga yang hadir. Langkah BRI Peduli untuk menjaga sungai di lingkungan Krobokan ini akan mengedukasi warga untuk mulai membudayakan tidak membuang sampah sembarangan.

Camat Semarang Barat, Elly Asmara mengatakan, permasalahan bencana banjir dan longsor sering terjadi di Kecamatan Semarang Barat. Untuk bencana banjir penyebab utamanya adalah sampah karena perilaku membuang sampah sembarangan.

“Banyaknya saluran yang tersumbat di penghujung Banjir Kanal Barat menuju Jalan Madukoro karena ada gabungan Sungai Karangayu dan Sungai Ronggolawe yang membawa sampah dari permukiman warga. Sampah yang dibuang sembarangan itu mengalir dan menghambat fungsi pompa dan tidak bisa melewati crossing penyambung jalan masuk (PJM) serta jembatan,’’ katanya.

Maka itu, Kecamatan Semarang Barat sudah melakukan antisipasi dari sejak musim kemarau lalu dengan menggalakan Semarang Barat Resik. Lalu, upaya antisipasi banjir ini juga didukung BRI melalui program bersih-bersih sungai dan menanam pohon di lingkungan Kelurahan Krobokan.

‘’Atas bantuan yang diberikan BRI kami ucapkan terima kasih. Bantuan ini akan kami manfaatkan sebagai semangat untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat. Kemudian, ke depan kami berharap BRI dengan Kecamatan Semarang Barat bisa berkolaborasi melalui program penanganan banjir lainnya,’’ jelas Elly.

Sementara itu, langkah positif yang dilakukan BRI ini bagian dari upaya perbankan berkontribusi dalam memerangi perubahan iklim yang memicu cuaca ekstrem, bencana alam, dan penurunan daya dukung lingkungan. Sebab, hal tersebut juga akan berdampak pada krisis ekonomi dan pangan di masyarakat.

BRI dorong penguatan penerapan prinsip ESG

Pekerja membersihkan Sungai Krobokan, Semarang Barat dalam rangka program BRI Peduli ''Jaga Sungai, Jaga Kehidupan'', Rabu (6/12/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Dalam hal ‘’Jaga Sungai Jaga Kehidupan’’ yang tengah dilaksanakan hingga akhir tahun 2023 ini juga sebagai upaya BRI dalam menurunkan angka pencemaran sungai di Indonesia. Sebab, berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bahwa sumber-sumber air baku yang ada di sungai, danau, waduk di Pulau Jawa sudah banyak tercemar oleh sampah dan limbah kimia.

Khususnya, sebanyak 76 persen sungai-sungai utama di Indonesia mengalami pencemaran dalam tingkat yang cukup mengkhawatirkan. Kemudian, tingkat pencemaran yang diakibatkan dari limbah manusia sendiri sudah mencapai 80 persen.

Adapun, melalui implementasi aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG), BRI merupakan perbankan pelopor di Indonesia yang sudah berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat dan menjaga lingkungan dalam kegiatan bisnis dan operasional perusahaan sejak tahun 2013. Penerapan ESG ini membantu BRI untuk memenuhi peraturan dan tuntutan di masa mendatang, menanggapi perubahan iklim dan risiko sosial. Selain itu, juga dapat membangun kepercayaan di antara para pemangku kepentingan, investor hingga nasabah.

Dari yang telah dilakukan tersebut BRI meluncurkan Obligasi Keberlanjutan BRI senilai 500 juta dolar AS pada tahun 2019 dan Obligasi Hijau BRI senilai Rp5 triliun pada tahun 2022. BRI juga telah mencatatkan portofolio pinjaman ESG terbesar di Indonesia, mencapai Rp732,3 triliun atau setara dengan 67,2 persen dari total pinjaman BRI secara keseluruhan.

Dalam keterangan resmi, Direktur Utama BRI, Sunarso menyampaikan, pihaknya akan terus mendorong penguatan penerapan prinsip ESG.

‘’Tentang ESG, BRI tetap berkomitmen untuk mengimplementasikan Environmental, Social and Governance (ESG) sebagai bentuk value beyond profit. Insyaallah di BRI tidak kendor untuk tetap ber-spirit, bersemangat mengimplementasikan ESG. Sustainability journey kita mulai 2013 dulu, dan sampai 2022 sudah meng-establish-kan ESG Roadmap,” katanya.

Sementara, atas komitmen mengimplementasikan ESG, BRI diganjar penghargaan sebagai Indonesia's Best Bank for ESG 2022. Penghargaan tersebut karena BRI dinilai mampu menjaga komitmen menerapkan prinsip ESG dalam menjalankan bisnis dan menjaga kinerja yang baik dan berkelanjutan.

Selain itu, BRI juga menerima penghargaan The Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Sustainability Linked Loan pada ajang The Asset Triple A Country Award 2022 For Sustainable Finance di Hongkong tahun 2023 ini. Terakhir terkait ESG, BRI juga meraih penghargaan Sustainable Finance Awards 2023 dari Global Finance.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us