Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Jateng Melambat di Angka 4,95 Persen

- Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2024 tumbuh 4,95%, lebih rendah dari tahun sebelumnya dan nasional
- Industri pengolahan masih kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi Jateng 2024, diikuti perdagangan, pertanian, dan konstruksi
- Kawasan Industri Terpadu Batang diharapkan beroperasi maksimal untuk meningkatkan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah
Semarang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat ekonomi perekonomian Jawa Tengah pada tahun 2024 tumbuh di angka 4,95 persen. Kondisi itu melambat dibandingkan tahun sebelumnya maupun perekonomian nasional tahun 2024.
1. Ekonomi Jateng alami perlambatan

Untuk diketahui, perekonomian Jateng pada tahun 2023 berada di angka 4,97 persen. Pertumbuhan ekonomi Jateng pada tahun 2024 ini juga lebih rendah dari angka nasional yang sebesar 5,03 persen.
Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, meskipun ekonomi tumbuh positif pada tahun 2024, tetapi jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu ekonomi Jateng mengalami perlambatan.
2. Lapangan usaha tumbuh positif

"Kita memang melambat jika dibanding dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya, tapi catatannya seluruh lapangan usaha tumbuh positif di 2024," ungkapnya dalam siaran pers secara daring, Rabu (5/2/2025).
Dilihat dari lapangan usaha, industri pengolahan masih berkontribusi terbesar sebesar 33,84 persen pada pertumbuhan ekonomi di Jateng 2024. Lalu, perdagangan 13,49 persen, pertanian 13,03 persen dan konstruksi 11,39 persen.
3. Berharap KITB beroperasional maksimal tahun 2025

"Semoga Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dapat beroperasional maksimal tahun ini, sehingga tahun depan akan banyak berproduksi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah," tutur Endang.
Selain itu, lapangan usaha yang mempunyai pertumbuhan tertinggi adalah akomodasi 10,03 persen. Hal ini karena adanya libur nasional dan keagamaan Natal dan Tahun Baru 2025. Kemudian, informasi dan komunikasi sebesar 9,56 persen dan jasa perusahaan sebesar 9,15 persen.