PGN Pacu Satu Juta Sambungan Gas Rumah Tangga pada 2025

- PGN targetkan 200 ribu sambungan jargas baru hingga 2025 di Sumatera dan Jawa
- Jargas rumah tangga sebagai solusi ramah lingkungan dan hemat biaya
- PGN siapkan belanja modal US$338 juta untuk ekspansi infrastruktur gas bumi dan teknologi rendah karbon
Semarang, IDN Times - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) gencar memperluas akses energi bersih dan efisien bagi masyarakat Indonesia. Perusahaan plat merah itu menargetkan penambahan 200 ribu sambungan jaringan gas rumah tangga (jargas) baru, dengan tujuan mencapai total 1 juta sambungan rumah (SR) hingga tahun 2025, yang difokuskan di wilayah Sumatera dan Jawa.
1. Mengurangi ketergantungan elpiji

Direktur Utama PGN, Arief S Handoko menjelaskan, program jargas rumah tangga merupakan solusi strategis untuk menyediakan energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus menghemat pengeluaran rumah tangga.
"Dengan jargas, masyarakat bisa mengurangi ketergantungan pada LPG dan beralih ke energi yang lebih hemat dan stabil. Program ini juga mendukung efisiensi subsidi pemerintah hingga ratusan miliar rupiah," kata Arief dilansir keterangan resminya, Rabu (5/2/2025).
2. Alokasi untuk infrastruktur

Hingga akhir 2024, PGN telah berhasil menghubungkan lebih dari 815 ribu rumah tangga dengan jaringan pipa gas sepanjang 20 ribu kilometer (km). Untuk mendukung ekspansi itu, perusahaan telah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar US$338 juta untuk tahun 2025.
Direktur Keuangan PGN, Fadjar Harianto Widodo menyebutkan, sebanyak 67 persen dari capex tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur gas bumi, termasuk program jargas dan proyek infrastruktur strategis lainnya, serta pengembangan teknologi rendah karbon seperti Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG).
3. Potensi kawasan industri

Lebih dari itu, PGN menargetkan peningkatan volume penyaluran gas sebesar 12 persen pada 2025, didorong oleh potensi permintaan gas dari kawasan industri utama di Sumatera dan Jawa.
Sisa 33 persen dari capex akan difokuskan pada pengembangan di segmen hulu, termasuk eksplorasi di Wilayah Kerja Pangkah, Ketapang, dan Fasken, serta pengajuan perpanjangan kontrak Wilayah Kerja Muara Bakau.